Marco Simoncelli dan Dajiro Kato, Dua Tragedi Mengenaskan di MotoGP

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pada tahun 2011 tepatnya 23 Oktober, dunia MotoGP dikagetkan dengan meninggalnya pembalap muda asal Italia, Marco Simoncelli. Tragedi kecelakaan di atas lintasan trek Malaysia itu menjadi satu momen yang tak terlupakan dalam sejarah kejuaraan MotoGP.

Marco Simoncelli terlibat tabrakan dengan pembalap Amerika, Colin Edwards, dan pembalap Italia, Valentino Rossi di Grand Prix Malaysia di Sirkuit Internasional Sepang. Simoncelli kehilangan keseimbangan di tikungan dan menyebabkan Colin Edwards secara tidak sengaja menabrak Simoncelli yang saat itu sedang dalam mencoba mengendalikan motornya.

Simoncelli tertabrak di bagian bawah tubuh dan kepala oleh Edwards dan Rossi. Saat kecelakaan berlangsung, Simoncelli kehilangan helmnya dan Edwards jatuh dari motor.

Simoncelli menderita cedera parah dan dibawa ambulans ke pusat medis sirkuit. Direktur Medis Michele Macchiagodena mengatakan bahwa Simoncelli telah mengalami trauma yang sangat serius di kepala, leher, dan dada. Simoncelli juga sempat menjalani pemberian napas buatan/CPR selama 45 menit.

Tepat pada jam 16.56 waktu setempat, kurang dari satu jam setelah kecelakaan itu, tim medis mengumumkan bahwa Simoncelli telah meninggal karena luka yang dialaminya.

Kecelakaan tragis Grand Prix motorcycle racing juga menewaskan pria asal Jepang Dajiro Kaito pada tahun 2003. Tragedi ini terjadi di Suzuka Circuit, Jepang, pada saat perhelatan Japanese Grand Prix. Komite Investigasi Kecelakaan menyatakan bahwa Kato kehilangan kendali atas sepeda motornya yang mengakibatkan ia terpental keluar jalur balap dan menabrak pembatas.

Kato terluka parah saat kepalanya membentur tepi penghalang busa yang menyebabkan sambungan antara dasar tengkorak dan tulang belakang leher terkilir. Kato menghabiskan dua minggu di rumah sakit dalam keadaan koma sebelum akhirnya meninggal akibat luka yang dideritanya. Kematiannya disebabkan oleh aliran darah otak yang tersumbat.

Setelah kejaidan itu banyak pembalap MotoGP yang mengenakan ban lengan hitam atau memasang angka 74 di jaket dan motor mereka pada balapan berikutnya di Afrika Selatan untuk memberi penghormatan kepada Dajiro Kato.

Reporter: Viery Andhika Ramadian

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini