MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak celah yang bisa dilanggar. Hal ini dialami atlet senam berkebangsaan Korea Utara yang mencoba kabur gara-gara ada sekrup longgar di pagar pembatas kawat berduri.
Sayangnya usaha atlet ini gagal. Kejadian yang terjadi pada 3 November 2020 itu, ia ditangkap setelah melintasi perbatasan dalam upaya pembelotan. Dilihat dari rekaman kamera keamanan, pria tersebut melompati pagar pembatas kawat berduri setinggi 3 meter.
Dilansir Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap, pria yang belum diumumkan idetintasnya itu merupakan seorang atlet senam profesional berusia 20-an tahun. Ia baru ditemukan 14 jam setelahnya oleh aparat keamanan setempat sekitar 1,5 kilometer dari arah selatan pagar pembatas.
Setelah pemeriksaan, diketahui bahwa salah satu sekrup pada sistem kontrol sensor longgar yang menyebabkan sensor gagal berdering ketika pembelot tersebut memanjat pagar pembatas.
Menyusul adanya kelonggaran pada sekrup sensor, militer Korea Selatan akan memeriksa semua sensor yang ada, bahkan menggantinya jika perlu. ”Kami akan mengganti sekrup dengan yang tidak kendor” kata seorang perwira Korea Selatan kepada Yonhap.
Pihak berwenang juga mengadakan reka ulang kejadian termasuk motif sang pembelot melarikan diri dari negaranya. Semua sensor diperiksa guna membuktikan kemampuannya melompati pagar, bahkan pria tersebut diminta melompati pagar pembatas sebanyak dua kali.
Menurut data dari otoritas setempat, sekitar 1.000 orang membelot dari Korea Utara tiap tahunnya. Bahkan, selama 70 tahun terakhir, terdapat 33.000 orang Korea Utara yang berhasil membelot dan menetap di Korea Selatan.
Insiden ini menuai banyak kritik di Negeri Gingseng. Pasalnya, mereka khawatir adanya potensi infiltrasi militer oleh Korea Utara.
Reporter: Diani Ratna Utami