SAPMA Pemuda Pancasila Banten Tegaskan Tolak Kehadiran Rizieq dan FPI

Baca Juga

MATA INDONESIA, TANGERANG – Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) Wilayah Banten menyatakan sikap menolak aksi Habib Rizieq Shihab dan para pengikutnya karena dinilai menganggu persatuan dan kesatuan NKRI.

Menurut Ketua Pengurus Wilayah (PW) SAPMA PP Banten Chandra Ariandika, wilayah Banten sebagai provinsi penyangga Ibu Kota Negara tentu memiliki tantangan tersendiri bagi setiap kejadian yang terjadi di Jakarta. Terutama yang berkaitan dengan aksi ceramah maupun aksi yang provokatif dan mengusik persatuan negara.

“Sebagai Pengawal seti Pancasila dan Revolusi Mental yang sedang digaungkan oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo, kami dengan setia akan berada dalam barisan terdepan dalam menjaga kesatuan berbagai lapisan masyarakat Banten,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu 28 November 2020.

SAPMA PP Banten juga mengutuk dan menolak dengan keras penggunaan simbol-simbol agama dalam setiap kegiatan dan aksi yang dilakukan kelompok yang mengatasnamkan agama. Mereka juga meminta aparat penegak hukum untuk memproses kasus-kasus pelanggaran hukum yang dilakuakan oleh kelompok keagamaan. Terutama kasus kerumunan di Petamburan dan Bogor oleh Rizieq bersama para pengikutnya.

“Juga mendorong pemerintah bersikap tegas kepada kelompok yang nyata-nyata mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, juga melecehkan suku agama dan ras,” katanya.

Chandra juga menegaskan bahwa setiap Anggota SAPMA PP Banten bertekad menentang keberadaan FPI terkait munculnya seruan revolusi akhlak dan revolusi jihad. Sebab seruan itu bertentangan dengan semangat pancasila dan dapat merongrong persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Warga Jogja Hadapi Pilkada 2024: Politik Uang Banyak Ditolak Lebih Pilih Calon Bermisi Visi Jelas

Mata Indonesia, Yogyakarta - Muda Bicara ID kembali menyelenggarakan survei terkait Pilkada Kota Jogja 2024, kali ini dengan fokus pada politik uang dan faktor-faktor yang memengaruhi pilihan warga dalam memilih wali kota dan wakil wali kota.
- Advertisement -

Baca berita yang ini