Menpora Tinjau Pembangungan Sirkuit Mandalika

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOMBOK – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali meninjau langsung pembangunan Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa 24 November 2020.

Mandalika rencananya akan menjadi salah satu penyelenggara MotoGP 2021 meskipun dalam perilisan jadwal balapan, Mandalika masuk ke dalam reserve.

Zainudin, yang memakai alat pelindung keselamatan kerja ketika meninjau, tampak mengamati betul pembangunan sirkuit yang memiliki panjang trek 4,31 km ini. Proses pengerjaannya pun terus dikebut. Alat berat tengah hilir mudik dijalanan. Para pekerja juga tampak sibuk.

“Perencanaan yang dipersiapkan oleh ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) kemudian bersama pemerintah pusat dan pemerintah daerah tetap jalan ya. Saya optimis sesuai dengan perencanaan kita bahwa pekerjaan ini akan selesai,” ungkap Zainudin.

“Dorna (operator MotoGP) pasti akan memberikan penilaian terhadap upaya yang dilakukan ITDC dan pemerintah. Kita harapkan walaupun sekarang pandemi, soal jadwal itu sepenuhnya menjadi kewenangan Dorna untuk menentukan,” tambahnya.

Fasilitas yang akan digunakan MotoGP nantinya terus dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Diharapkan, Dorna nantinya akan puas dengan hasil, sehingga MotoGP diharapkan bisa terselenggara.

“Tugas kita menyiapkan dengan sebaiknya fasilitas yang akan digunakan untuk MotoGP. Dorna nanti akan datang melihat dan kita harap mereka puas melihat pekerjaan kita dan MotoGP akan berlangsung di Indonesia,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini