MATA INDONESIA, JAKARTA – Rencana reuni akbar yang akan digelar PA 212 pada 2 Desember 2020 nanti mendapat tanggapan dari Guru besar hukum tata negara Jimly Asshiddiqie.
Ia mengecam keras rencana aksi tersebut lewat cuitan di akun Twitternya, @JimlyAs. Tanggapan ini diungkapkan usai beredar video Jubir PA 212 Haikal Hassan yang menyatakan akan menggelar Reuni 212 besar-besaran.
“Ini cari-cari masalah. Pilkada sudah diatur UU setelah sebelumnya ditunda. Reuni tidak ada dasarnya, malah terus menerus besarkan konflik pilgub yang sudah tuntas,” katanya, Kamis 12 November 2020.
“Mohonlah kearifan, warga yang tidak setuju, aplagi yang non Muslim mungkin lebih banyak merasa tidak nyaman. Tolong bertoleransi. Menteri mesti koordinasi dengan Pemda,” lanjutnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga menilai tidak tepat membandingkan Reuni 212 dengan Pilkada. Pasalnya, Pilkada memiliki payung hukum sedangkan Reuni 212 tidak.
Ini cari2 masalah. Pilkada sdh diatur UU stlah sblumnya ditnda. Reuni tdk ada dasarnya, malah trus mnerus besarkn konflik pilgub yg sdh tuntas. Mhnlah kearifan, wrga yg tdk se7, aplagi yg non Muslim mngkin lebih bnyk mrasa tdk nyaman. Tolong brtoleransi. Mnteri mst koord dg Pemda https://t.co/r22DdxwFKk
— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) November 13, 2020