MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemberontak Taliban meminta Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, tetap berpegang teguh pada perjanjian untuk menarik pasukan AS di bumi Afganistan yang telah disepakati kedua negara pada Februari lalu.
Sebelumnya, secara mengejutkan Presiden Donald Trump mendapat dukungan dari Milisi Pemberontak Taliban untuk tetap bertahan di Gedung Putih. Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid dalam wawancara via telepon dengan stasiun penyiaran CBS News.
“Kami berharap Trump akan memenangkan pemilihan presiden dan mengakhiri kehadiran militer AS di Afganistan,” ucap Zabihullah Mujahid kala itu.
Trump sendiri dalam kampanyenya berjanji akan mengakhiri perang di Afganistan dan menarik pasukannya, yang dipastikan rampung pada Natal tahun ini. Akan tetapi, statement Trump bertolak belakang dengan pejabat keamanan AS, di mana penarikan pasukan akan selesai pada Mei 2021.
“Negara Islam ingin menekankan kepada Presiden Amerika terpilih yang baru dan pemerintahan di masa depan bahwa implementasi perjanjian adalah alat yang paling masuk akal dan efektif mengakhiri konflik antara kedua negara kami,” demikian pernyataan Milisi Pemberontak Taliban, melansir Reuters, Selasa, 10 November 2020.
Kekerasan di seluruh wilayah Afganistan mengalami peningkatan yang melibatkan Taliban dalam sejumlah insiden penyerangan di ibu kota Kabul, termasuk di dalamnya serangan kepada sejumlah pangkalan sementara pasukan AS.
Peristiwa penyerangan terjadi menyusul kegagalan dialog antara pemerintah Afganistan dengan perwakilan Taliban di Doha, Qatar. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan sempat mempertanyakan kemungkinan penyerangan tersebut dilakukan oleh milisi Al Qaeda.