Sutradara Justin Lin Ungkap 2 Serial Film Terakhir Fast and Furious

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Rumah produksi film Fast and Furious, Universal Pictures mengumumkan bakal mengakhiri film serial balapan tersebut.

Mengutip dari Deadline, sang sutradara F9, Justin Lin, dikabarkan akan mengarahkan kedua film terakhir Dominic Toretto dan gengnya tersebut. Diketahui, Justin Lin sendiri telah menjadi sutradara Fast and Furious di lima film sebelumnya, termasuk F9.

Selain itu, kemungkinan besar dua film terakhir akan diproduksi oleh Vin Diesel melalui spanduk One Race Films, Jeff Kirschenbaum, Lin, Neal Moritz, Joe Roth, Clayton Townsend, dan Samantha Vincent, yang dimana mereka juga merupakan produser di F9.

Fast and Furious sendiri telah dapat melampaui Jurassic Park untuk menjadi film serial berpenghasilan terbesar di Universal. Dengan 8 film dan 1 spin-off, Fast and Furious telah berhasil meraup penghasilan sekitar 5,7 miliar USD, sedangkan Jurassic Park hanya berhasil memiliki keuntungan kurang lebih 4 miliar USD.

F9 merupakan film kelima dalam franchise yang disutradarai oleh Lin dan yang tayang perdana pada Memorial Day, 29 Mei 2021.

Film tersebut akan melanjutkan cerita Dominic Toretto dan krunya yang harus berhadapan dengan saudara Dom, Jakob yang diperankan oleh John Cena.

Selain Vin Diesel beberapa pemeran di film sebelumnya juga kembali seperti Michelle Rodriguez, Tyrese Gibson, Chris “Ludacris” Bridges, Jordana Brewster, Charlize Theron, Nathalie Emmanuel dan Sung Kang.

Serta beberapa pemeran baru termasuk John Cena, Helen Mirren, Cardi B, dan bintang Reggaeton Ozuna.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini