Suarez Ungkap Alasan Menangis saat Acara Perpisahan dengan Barcelona

Baca Juga

MATA INDONESIA, MADRID – Luis Suarez tak dapat membendung air mata saat acara perpisahan dengan Barcelona. Suarez menangis karena situasi menyakitkan yang dialaminya.

Suarez tak masuk dalam rencana pelatih Ronald Koeman musim 2020/21. Meski masih terikat kontrak satu tahun, Barcelona melepas pemain 33 tahun itu secara bebas transfer.

Setelah enam musim bersama Barcelona dan memberikan banyak kontribusi, Suarez dipaksa pindah dengan cara yang tak elok dan tanpa rasa hormat. Apalagi Suarez adalah pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub setelah Lionel Messi dan Cesar dengan 198 gol.

Barcelona mengadakan acara perpisahan untuk Suarez. Tapi, pemain asal Uruguay itu terlanjut sakit hatu dengan perlakuan tim asal Katalunya itu. Perlakuan yang membuat hati Suarez tersayat karena dipaksa berpisah dengan tim yang dicintainya.

“Hari-hari itu sangat sulit. Saya menangis karena memikirkan apa yang saya alami. Saya tak menangkap pesan klub bahwa mereka mencari solusi untuk saya daripada memperbaiki situasi,” ujar Suarez, dikutip dari Sky Sports, Jumat 9 Oktober 2020.

“Saya merasakan sakit yang mendalam atas semua yang terjadi, karena di satu sisi yang harus menerima ketika sebuah siklus harus berakhir,” katanya.

Suarez memilih melanjutkan karier bersama Atletico Madrid dengan kontrak durasi dua tahun meski sebelumnya nyaris bergabung ke Juventus.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini