Mahfud MD: Kekerasan Biasa Dilakukan KKB Jelang 1 Desember

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kekerasan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua hanya muncul di waktu-waktu tertentu saja, salah satunya setiap menjelang 1 Desember. Namun, Pemerintah Indonesia menegaskan Papua dan Papua Barat sebagai bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah final.

Tanggal 1 Desember biasanya dijadikan hari istimewa seluruh KKB di Papua dan Papua Barat sehingga mereka mencoba membuat kerusuhan tak peduli korbannya.

Terakhir mereka bahkan menewaskan seorang pendeta. Selain itu tidak terbilang anggota TNI maupun Polri apalagi warga tidak berdosa yang menjadi korban peluru KKB.

Soal konflik bersenjata di Intan Jaya beberapa hari lalu di Intan Jaya yang menewaskan seorang pendeta, satu warga sipil dan dua anggota TNI, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD menegaskan akan membentuk tim investigasi gabungan untuk mencari penyebabnya.

“Pemerintah akan membentuk tim investigasi gabungan yang bisa lebih objektif menggali ini agar tidak menimbulkan kontroversi,” ujar Mahfud, Kamis 1 Oktober 2020.

Tim investigasi tersebut akan diisi pejabat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, hingga akademisi. Mereka akan menggali fakta yang terjadi dalam konflik di Papua belakangan ini.

Namun, Mahfud menegaskan tim tersebut bukan bertujuan memberi jalan kemerdekaan bagi kedua provinsi Indonesia paling timur tersebut.

Alasannya, PBB telah melakukan referendum di Papua pada tahun 1963 dan sudah disahkan oleh lembaga multilateral tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

DPR RI: HMPV Bukan Virus Baru, Masyarakat Tak Perlu Panik

Mata Indonesia, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nihayatul Wafiroh (Ninik), meminta masyarakat tak panik setelah ditemukannya Human Metapneumovirus (HMPV) di Indonesia. Dia mendukung langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait temuan kasus ini sebagai bagian dari mitigasi.
- Advertisement -

Baca berita yang ini