Wajib Tahu! Ini Perbedaan Skincare Organik, Natural dan Vegan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Popularitas skincare semakin tinggi, akan tetapi masih banyak orang-orang yang belum memahami jenis skincare seperti organik, natural dan vegan. Setiap jenis skincare tersebut memiliki perbedaan masing-masing lho!

Berikut perbedaan serta penjelesaan yang dikutip dari video Youtube Eucalie Organics!

1. Natural

Pertama di mulai dari produk natural, jargon natural ini sering didengar di beauty industri hampir semua brand mengeluarkan produk natural dan salah satu alasannya karena produk natural di anggap yang “katanya” lebih aman untuk kulit. Walaupun sebenarnya pernyataan ini masih pro dan kontra.

Selain itu ada tren healty lifestyle yang lagi menjamur bisa di lihat dari banyaknya cetering-cetering sehat atau restoran sehat dan ada juga studio- studio olahraga. Dari sini bisa dilihat banyaknya brand skincare yang berlomba-lomba mengeluarkan produk natural.

Produk atau skincare apa saja yang bisa disebut dengan natural?

Pada dasarnya produk bisa disebut natural apabila bahan dasarnya bahan yang diambil dari alam seperti tanaman dan tumbuhan contohnya dari aloe vera, rosehip oil, rose water dan semua bahan yang diambil dari alam.

Sayangnya, FDA (Food & Drug Administration) atau BPOM di Amerika Serikat belum mengeluarkan aturan atau definisi kata natural dalam produk kecantikan, jadi hanya produk yang mengandung 10 persen bahan natural atau bahan alami dan sisanya bahan sintetispun masih bisa disebut natural.

Jadi kita sebagai konsumenlah yang harus lebih kritis dan tidak mudah terpengaruh dengan jargon “Natural”. Caranya seperti lihat terlebih dahulu pada bahan-bahan produk tersebut, dari situ kita bisa tahu seberapa natural produknya.

Untuk komposisi kandungan natural pada produk, di tempatkan paling atas itu artinya kandungan naturalnya lebih banyak daripada kandungan yang lainnya. Dan, adapun bahan kimia pada produk di tempakan pada urutan paling bawah dan tulisannya kecil-kecil itu fungsinya tidak lebih untuk menambah efektifitas dari komposisi produk tersebut.

2. Organik

Produk organik berbeda dengan produk natural. Untuk mendapatkan label organik pada sebuah produk harus mendapatkan sertifikat dari pemerintah atau lembaga-lembaga tertentu.

Tidak mudah mendapatkan sertifikat tersebut. Pihak brand atau merk harus menyertakan beberapa data seperti presentasi bahan-bahan organik untuk pembuatan sebuah produk, presentasi bahan minimun bahan sintetis yang digunakan, kandungan yang tidak di masukan misalnya ada SLS, pewangi buatan, pewarna buatan, paraben dan lain-lain.

Bukan hanya itu saja, ada pula presentasi tentang proses dari penanaman hingga panen bahan-bahan yang akan menjadi sebuah produk yang bebas akan bahan kimia dan bahan sintetis. Persyaratannya begitu susah dan aturan dari masing-masing lembaga ini juga berbeda-beda.

Misalnya, USDA ORGANIC label yang di keluarkan oleh departemen pertanian Amerika Serikat ini menetapkan kalau produk dapat disebut organik apabila mengunkan 95 persen bahan organik dan jika produk tersebut menggunkan 70 persen bahan organik maka label yang akan di berikan hanya “Made with Organic Ingridients”.

Jadi seketat itulah peraturan proses untuk produk mendapatkan label organik, bisa di bilang semua produk organik itu sudah pasti Natural tapi sebaliknya belum tentu produk Natural itu produk Organik.

3. Vegan

Produk yang dapat dikatagorikan sebagai produk vegan adalah produk yang tidak mengandung bahan-bahan yang berasal dari binatang sama sekali. Contohnya produk yang berasal dari bahan binatang diantaranya ada Kolagen, Lanolin, Beeswax, Susu, Madu dan lain-lain.

Selain tidak boleh mengandung bahan yang berasal dari binatang tentunya produk-produk vegan ini tidak boleh di tes kepada binatang, jika produk yang menyatakan 100 persen vegan maka secara otomatis produk itu bebas kejahatan.

Apakah produk bebas kejahtan sudah pasti produk vegan?

Belum tentu, karena bebas kejahatan itu artinya produk-produk tersebut tidak di tes di binatang mulai dari berbentuk bahan sampai produk jadi. Intinya tidak ada binatang yang boleh tersiksa dalam pembuatan produk tersebut, tetapi tidak menutup kemungkinan jika produk tersebut masih mengandung banyak bahan yang berasal dari binatang seperti kolagen dan lain-lain.

Untuk menggunakan skincare kita sudah tahu dari penjelasan di atas, serta cara megetahui kandungan di dalam sebuah produk skincare. Bukan hanya skincare saja tetapi jenis kulit kita sendiri juga perlu di ketahui agar bisa memilih produk apa saja yang cocok untuk kita gunakan untuk perawatan kulit.

Reporter: Novita Sari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemimpin Terpilih Pilkada 2024 Diharapkan Menyatukan Aspirasi Semua Pihak

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemimpin daerah yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2024 harus mampu menyatukan seluruh...
- Advertisement -

Baca berita yang ini