Alphonso Davies: dari Pengungsi Perang hingga Juara Liga Champions

Baca Juga

MATA INDONESIA, LISBON – Tak ada yang mustahil dalam hidup. Mungkin itu yang dialami bek Bayern Muenchen, Alphonso Davies. Berawal dari pengungsi perang, Davies kini juara Liga Champions.

Davies meraih medali Liga Champions setelah Bayern mengalahkan PSG 1-0 di Estadio da Luz, Senin 24 Agustus 2020 dini hari WIB. Gol kemenangan Die Roten dicetak Kingsley Coman.

Selain Liga Champions, Davies juga memenangkan Bundesliga dan Piala Jerman. Musim pertama yang sangat impresif untuk pemain berusia 19 tahun.

Davies lahir di Buduburam, sebuah tempat pengungsian di Ghana. Orangtua Davies asli Liberia, yakni Debeah dan Victoria Davies. Saat terjadi perang saudara kedua di Liberia, orangtua Davies mengungsi ke Buduburam.

Saat masih di Liberia, semua orang harus melewati mayat-mayat untuk mencari makan. Itulah yang membuat orangtua Davies memutuskan menjadi pengungsi di Buduburam. Menurut ibu Davies, situasi di Ghana sebenarnya aman. Tapi, di pengungsian sering kekurangan stok makanan. Akhinya orangtua Davies pindah ke Kanada saat Davies berusia lima tahun. Davies adalah anak keempat dari enam saudara.

Di usia 17 tahun, Davies menerima kewarganegaraan Kanada. Dia bermimpi bisa menjadi pesepakbola ternama suatu hari. Kemudian, Davies meniti karier di MLS bersama Vancouver Whitecaps FC periode 2016-2018. Penampilan apiknya menarik minat pemandu bakat Bayern hingga akhirnya direkut di awal musim ini.

Di musim pertamanya, Davies langsung memenangkan tiga trofi dalam satu musim bersama Bayern. Bahkan, penampilannya di bek kiri seakan tak tergantikan. Kehadirannya di skuat Bayern membuat David Alaba harus rela berubah posisi menjadi bek tengah.

“Rasanya senang bisa menjuarai Liga Champions. Semua yang Anda impikan sejak kecil terwujud saat main di Eropa. Bisa bermain untuk Bayern Muenchen adalah luar biasa,” ujar Davies, kepada BT Sport.

“Kisah saya menunjukkan siapa pun bisa mewujudkan impian jika terus bekerja keras dan kini saya meraih medali Liga Champions. Datang ke klub ini sebagai pemain muda dan main bersama para legenda, rasanya Anda terus ingin meraih kemenangan. Semua pemain sangat lapar untuk meraih banyak gelar,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini