MATA INDONESIA, JAKARTA – Penelitian dan teknologi diesel biohidrokarbon dan bioavtur saat ini sedang dikembangkan PT Pertamina dengan bekerja sama sejumlah pihak.
Pertamina ingin mempercepat ketahanan dan kemandirian energi melalui pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). Dalam pengembangan itu, Pertamina menggandeng PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), PT Pupuk Sriwidjaja, PT Rekayasa Industri, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), dan LEMIGAS.
”Kedaulatan energi harus kita wujudkan dengan memanfaatkan sumber daya nabati yang harus menjadi dasar untuk pengembangan energi ke depan,” ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, Rabu 17 Agustus 2022.
Direktur Utama PT KPI Taufik Aditiyawarman menjelaskan, pembangunan hydrotreated vegetable oil (HVO) merupakan langkah konkret dalam penyempurnaan teknologi HVO dan turunannya, yang sejalan dengan fokus perusahaan mengembangkan EBT.
“KPI siap mendukung tidak hanya menyediakan lahan, tapi utilitas, manpower (tenaga kerja), dan semuanya. Kami komitmen menerapkan standar dalam mengelola kilang. Ini untuk kelancaran operasi demo plant, karena ini akan terintegrasi oleh RU IV Cilacap,” kata dia.
SVP Research and Technology and Innovation Pertamina Oki Muraza menyebutkan, setidaknya ada empat tujuan pengembangan demo plant ini.
Tujuan yang pertama adalah mendukung program pemerintah dalam menciptakan teknologi proses guna menghasilkan produk diesel biohidrokarbon dan biodiesel.
