MATA INDONESIA, KIEV – Warga Ukraina tampaknya akan menggunakan berbagai cara untuk mengusir pasukan Rusia dari tanah mereka. Terlebih Presiden Volodymyr Zelenskyy menggemakan bahwa masalah integritas teritorial dan kedaulatan tidak bisa didiskusikan.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa dua tentara Rusia dari Divisi Senapan Sepeda Motor ke-3, tewas seketika setelah memakan pai beracun yang diberikan warga Izium, Ukraina, sebagai ‘hadiah’.
Sementara itu, sebanyak 28 tentara Moskow harus dilarikan ke perawatan intensif setelah keracunan. Sedangkan, ratusan orang lainnya dilaporkan sakit parah akibat keracunan makanan dan minuman tersebut.
“Warga Ukraina memerangi penjajah dengan segala cara yang tersedia,” kata Kementerian Intelijen Pertahanan Ukraina dalam sebuah pernyataan, melansir News Delivers, Senin, 4 April 2022.
“Menurut informasi yang tersedia, penduduk lokal distrik Izium (wilayah Kharkiv) ‘memperlakukan’ orang Rusia dari Divisi Senapan Bermotor ke-3 Federasi Rusia dengan pai racun,” lanjut pernyataan itu.
“Keadaan mereka saat ini sedang diklarifikasi. Sementara itu, sekitar 500 tentara lain dari Divisi Senapan Bermotor Ketiga Federasi Rusia berada di rumah sakit karena keracunan alkohol parah yang tidak diketahui asalnya,” sambungnya.
Izium diperkirakan akan melihat lebih banyak pertempuran dalam beberapa pekan mendatang karena diketahui bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sedang menyusun kembali pasukannya untuk pertempuran di wilayah Ukraina timur.
Tentara Moskow dapat menggunakan kota, yang terletak di dekat perbatasan Rusia, sebagai pangkalan untuk menyerang Donbas. Kontrol kota juga akan memungkinkan Rusia untuk mengisolasi pasukan selatan Ukraina dari mereka yang bertempur di utara.
Pejabat Ukraina mengatakan bahwa pasukan mereka telah merebut kembali lebih dari 30 kota dan desa di sekitar Kiev, mengklaim kendali penuh atas wilayah ibu kota untuk pertama kalinya sejak Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari 2022.
“Seluruh wilayah Kiev dibebaskan dari penjajah,” tulis Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar di jejaring sosial, Facebook.
