MATA INDONESIA, JAKARTA-Virus corona bukanlah satu-satunya peristiwa yang membuat kompetisi sepak bola di berbagai negara lumpuh total. Beberapa kejadian besar lainnya juga pernah membuat industri tersebut harus dihentikan.
Saat ini, diketahui, Italia jadi negara yang terdampak paling parah dengan jumlah korban merenggang nyawa mencapai 5,476 jiwa.
Serie A lantas menjadi kompetisi pertama yang harus ditunda akibat pandemi tersebut. Liga lainnya, seperti La Liga dan Premier League, mulai menyusul hingga yang terakhir Liga Champions beserta Euro 2020.
Namun ini bukan kali pertama kompetisi sepak bola di seluruh dunia lumpuh. Setidaknya ada dua kejadian lain yang membuat industri sepak bola tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.
- Perang Dunia Kedua
Sepak bola harus mengalah. Pada masa ini, banyak negara yang memilih untuk berfokus kepada perang. Tapi masalah ini tidak merambah ke belahan dunia lain. Hanya Eropa, yang memang menjadi wilayah perang pada saat itu.
Di Inggris, kebanyakan liga dihentikan di tengah jalan pada musim 1939/40 dan tidak berlangsung kembali sampai 1946/47. Ada banyak pemain yang ikut perang dan secara tragis meninggal dunia.
Liga Nasional di Prancis pun mengalami pemberhentian hingga digelar lagi pada musim 1945/46. Piala Dunia pun membatalkan dua edisinya yang digelar pada masing-masing tahun 1942 dan 1946.
Uniknya, Divisi Utama Spanyol tetap berlangsung di tengah-tengah perang itu meskipun sempat terhenti akibat Civil War (1936-1939). Sementara Serie A Italia hanya berhenti di musim 1944/45 saja.
- Perang Dunia Pertama
Perang Dunia Pertama terjadi pada tahun 1914, di mana sepak bola belum terlalu menyita perhatian masyarakat. Kendati demikian, keberlangsungan Perang Dunia Pertama memberikan dampak yang cukup besar untuk sepak bola.
Liga-liga nasional dari berbagai negara besar seperti Inggris, Prancis, Italia, dan Jerman harus dihentikan untuk sementara. Sementara La Liga Spanyol tidak ikut terdampak karena baru dimulai pada tahun 1929.
Seperti Perang Dunia kedua, Inggris pun menyertakan sejumlah pesepakbola untuk ikut dalam perang. Bahkan mereka menyediakan ‘Football Battalion’ yang dipimpin oleh mantan penggawa Birmingham City, Frank Buckley.
Tidak lama setelah peperangan selesai, kompetisi sepak bola dari berbagai belahan negara dimulai lagi. Musim 1919/20 menjadi awal perkembangan sepak bola sampai akhirnya terhenti lagi beberapa tahun setelahnya.