Indonesia Dicoret dari Daftar Negara Berkembang, AS Akui Sudah Maju

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Amerika Serikat mengakui Indonesia telah menjadi negara maju. Bahkan, Indonesia sudah dicoret dari daftar negara berkembang, bersama Cina, Brasil, dan India.

Mengetahui kabar itu, Waketum Bidang Hubungan Internasional Kadin Shinta W Kamdani berkata, kebijakan ini akan berdampak terhadap Indonesia, terutama dalam hubungan dagang dengan AS.

Ia menjelaskan, ada beberapa manfaat dari keputusan AS mencoret Indonesia dari daftar negara maju. Salah satunya seperti manfaat insentif Generalized System of Preference (GPS) AS untuk Indonesia.

“Karena berdasarkan aturan internal AS terkait GSP, fasilitas GSP hanya diberikan kepada negara-negara yang mereka anggap sebagai LDC’s dan negara berkembang,” ujar Shinta, Sabtu 22 Februari 2020, seperti dikutip dari Liputan6.com.

“Dengan adanya redesignation Indonesia sebagai negara maju oleh AS, secara logika Indonesia tidak lagi eligible sebagai penerima GSP apapun hasil akhir dari kedua review GSP yang sedang berlangsung terhadap Indonesia,” ujarnya menambahkan.

Selain itu, Shinta menyebut dampak lainnya adalah Indonesia akan rentan dituduh melakukan subsidi kegiatan perdagangan dengan AS. Namun, dampak ini jelas tidak baik bagi Indonesia.

Meski demikian, diharapkan keluarnya Indonesia dari daftar negara berkembang AS tidak sampai mengganggu kinerja perdagangan internasional Indonesia, khususnya dengan AS.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini