Budiman: Penjahat Suka Orang Idealis Tak Masuk Sistem Politik

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyayangkan orang yang berpandangan idealis tidak masuk dalam sistem politik. Sikap itu, kata dia, sama saja mengizinkan diri bersekutu dengan kejahatan.

Pasalnya, orang jahat itu senang ketika orang-orang idealis berada di luar sistem. Ia pun mengibaratkan dalam sebuah pertandingan sepakbola.

“Jadi kalau ada orang idealis di luar sistem merasa bangga, jadi sudah melayani kepentingan yang jahat,” ujarnya di Jakarta, Sabtu 21 Desember 2019.

Budiman pun menilai orang memilih bertahan dengan idealisme dengan cara menolak masuk ke dalam sistem politik, artinya dia hanya bermain bertahan dan mengizinkan dirinya untuk diserang lawan yang bermain untuk memenangkan pertandingan.

“Kamu bahagia kalau kesebelasan yang kamu dukung tidak bisa memasukkan gol asal tidak kebobolan? Perjuangan efektif sebenarnya itu tentang memasukkan gol ke gawang lawan, bukan menjaga gawang tidak kebobolan,” kata Budiman.

Bahkan ia menyebut orang-orang tersebut adalah orang yang membuat pertandingan hidup tidak menarik. Orang idealis seperti itu berarti tidak mau mencoba mewujudkan idealismenya dengan membangun peradaban yang lebih baik.

Kondisi ini, lanjutnya, akan dimanfaatkan orang-orang jahat untuk membangun peradaban tidak baik karena orang-orang idealis tidak mampu berbuat apa-apa.

“Ingat ya, koruptor, penjahat, diktator itu bahagia kalau orang idealis di luar sistem,” kata aktivis 98 itu.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini