Parah! 260 Hoax Telah Diidentifikasi Kominfo Sepanjang November 2019

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA -Sepanjang November 2019 atau bulan lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengidentifikasi sebanyak 260 hoax yang tersebar di berbagai media.

Plt Kabiro Humas Kominfo Ferdinandus Setu berkata, dengan tambahan tersebut, Kominfo mencatat telah ada 3.901 hoax atau berita bohong yang beredar selama 1 tahun 3 bulan terakhir.

Dari 3.901 hoax itu, secara terperinci sebanyak 743 hoax kategori pemerintahan, 401 hoax kategori kesehatan, 307 hoax kategori lain-lain, 271 hoax kategori kejahatan, 242 hoax kategori fitnah, 216 hoax kategori internasional, serta sisanya hoax terkait bencana alam, agama, penipuan, mitos, perdagangan, dan pendidikan.

“Total 3.901 hoax sejak Agustus 2018 hingga November 2019 yang diidentifikasi, diverifikasi dan divalidasi oleh Tim AIS Kominfo,” kata Ferdinandus di Jakarta, Senin 2 Desember 2019.

Jumlah tersebut didapat dari hasil penelusuran mesin pengais konten negatif (AIS) Kominfo, sepanjang Agustus 2018 sampai November 2019, jumlah hoax meningkat hingga mencapai 501 item hoax pada bulan April 2019.

“Paling marak terjadi April, hoax menyerang paslon presiden dan wakil presiden juga KPU dan Bawaslu,” ujarnya.

Ferdinandus mengimbau warganet yang menerima informasi elektronik yang patut diduga diragukan kebenarannya dapat menyampaikan kepada kanal pengaduan.

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini