MINEWS, JAKARTA – Bibit-bibit gerakan radikalisme belakangan ini menjadi perhatian serius, terutama karena telah masuk dalam instansi pemerintah seperti BUMN. Tapi, tak sampai di situ saja, radikalisme juga telah menyusup di dalam tubuh Polri. Bagaimana bisa?
Disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius, radikalisme ada dimana-mana. Maka tak heran jika Polri juga menjadi salah satu sasaran.
“Semuanya ada kok. Polisi saja ada kok soal Polwan saya ngomong sama Polri. Namun, tebal tipis, tapi sudah di mana saja. Artinya, tugas kitalah sekarang mereduksi itu,” ujar Suhardi di Jakarta, Senin 17 November 2019.
Menurutnya, BNPT sudah memberi pemahaman terkait resonansi kebangsaan dan bahaya radikalisme, juga cara-cara mencegahnya ke semua instansi pemerintah, terutama yang paling rawan BUMN.
“Artinya, yang sekarang kita kerjakan bagaimana yang sudah ada dan bagaimana untuk rekrutmen ke depannya,” ujar Suhardi.
“Kemudian bagaimana kerja sama kemarin saya dipanggil Pak Wakil Presiden ke depannya kita akan mengoordinasikan semua kementerian dan lembaga untuk sama-sama berbuat dalam rangka mengurangi (radikalisme),” katanya menambahkan.