GKR Bendara Pimpin Gerakan Wellness Paling Epik Tahun Ini! Yogyakarta Jadi Pusat Energi Harmoni Dunia

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Magnet Keraton Yogyakarta kembali memanggil jutaan pasang mata! Di bawah arahan anggun Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara selaku Ketua Panitia, Jogja Cultural Wellness Festival (JCWF) 2025 sukses memasuki puncaknya di pekan kedua, 8 November 2025, yang digelar di lokasi eksklusif Mustika Yogyakarta Resort & Spa.

​JCWF kali ini bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah manifestasi dari filosofi luhur Jawa: “Memayu Hayuning Bawana” – memelihara keindahan dan kesejahteraan dunia. GKR Bendara menegaskan, wellness sejati adalah harmoni antara batin, raga, dan semesta.

JOGED JIWA: Wiraga, Wirama, Wirasa dan Keajaiban Yoga Ketawa!
​Inti dari gerakan yang dibawa GKR Bendara adalah “Salarasing Urip, Wiraga, Wirasa, Wirama”—keselarasan raga (wiraga), rasa (wirasa), dan irama kehidupan (wirama).

​Sorotan paling mencuri perhatian adalah sesi Yoga Tertawa (Laughing Yoga). Praktik unik ini menjadi trend baru dalam healing, dimana peserta diajak mengeksplorasi emosi dan melepas beban dengan tawa yang bersifat kontagius (menular).

Inilah interpretasi modern dari prinsip Jawa: “Aja rumangsa bisa, nanging bisa rumangsa” (Jangan merasa bisa, tapi bisalah merasakan)—mengajak kita untuk sensitif terhadap rasa dan kerendahan hati dalam merawat jiwa.


“Keseimbangan bukanlah tentang kesempurnaan, tapi tentang keselarasan. Dalam tawa bersama, kita melatih diri untuk ‘Laku Keprihatinan’ yang ringan: mengendalikan emosi dan membersihkan jiwa dari kebencian. Kita harus Eling Sangkan Paraning Dumadi, selalu ingat asal dan tujuan, agar hidup kita menjadi ‘Urip Iku Urup’—hidup itu menyala, memberi manfaat bagi sesama. Ujarnya”

Revolusi Eco-Luxury: Sampah Plastik Jadi Pusaka!

​Filosofi Jawa tentang harmoni dengan alam (sebagai bagian dari Memayu Hayuning Bawana) diterjemahkan secara nyata di Pasar Artisan Week 2. Inovasi di sini benar-benar memukau!
​Sampah plastik yang selama ini menjadi musuh lingkungan, disulap melalui proses pembakaran terkontrol menjadi serbuk hitam, kemudian dicetak menjadi topeng artistik dan gantungan kunci elegan. Ini adalah penegasan bahwa sustainability bisa berwujud luxury yang memikat. Produk-produk ini melambangkan kutipan: “Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake” (Menyerang tanpa pasukan, menang tanpa merendahkan)—kemenangan sejati adalah mengalahkan masalah (sampah) dengan kearifan (inovasi) tanpa merusak.

Inspirasi dari Tangan Kecil dan Tepa Selira Kuliner
​Semangat keluhuran budi juga ditanamkan sejak dini. Anak-anak dari Sekolah Anak Alam memamerkan eksperimen kuliner yang mengagumkan, mengolah makanan tradisional dengan sentuhan kekinian. Aksi ini mengajarkan Tepa Selira (tenggang rasa) dan gotong royong, memastikan warisan kuliner tetap Tuwuh (tumbuh) dan dinamis di tangan generasi penerus.


​JANGAN SAMPAI TERLEWATKAN! JCWF 2025, yang dipimpin oleh GKR Bendara, adalah oase spiritual di tengah hiruk pikuk modernitas. Datang dan temukan keseimbangan raga, rasa, dan irama hidup Anda di jantung budaya Jawa.

Jadilah bagian dari gerakan yang membuktikan bahwa kearifan lokal adalah solusi wellness paling relevan di dunia!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

KUHAP Baru Perkuat Peran Advokat dan Modernisasi Sistem Peradilan Pidana Nasional

MataIndonesia, Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Pengajar Hukum Pidana dan Kriminologi, Fachrizal Afandi, menilai hadirnya Kitab Undang-Undang Hukum Acara...
- Advertisement -

Baca berita yang ini