MBG Jadi Wujud Semangat Sumpah Pemuda Perkuat Generasi Sehat dan Cerdas

Baca Juga

MataIndonesia, Jakarta – Semangat persatuan dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda kembali digaungkan melalui kebijakan nasional yang berfokus pada pembangunan kualitas generasi muda. Pemerintah menegaskan komitmennya menghadirkan sumber daya manusia unggul melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bagian dari strategi memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah di seluruh Indonesia.

Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto menilai program ini menjadi momentum penting memperkuat kualitas manusia sejak dini. “MBG berpotensi menjadi langkah strategis meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini,” ujarnya. Ia menekankan pelaksanaannya harus dilakukan secara sinergis. “Pelaksanaan MBG harus kolaboratif lintas sektor agar tepat sasaran dan mampu menekan angka stunting,” kata Edy menegaskan. Menurutnya, generasi muda yang sehat akan tumbuh lebih produktif, fokus belajar, dan siap bersaing di masa depan.

MBG dinilai melanjutkan semangat Sumpah Pemuda yang menempatkan masa depan bangsa sebagai tujuan utama. Pemerintah menegaskan setiap anak berhak atas akses gizi yang layak sebagai bentuk pemerataan kesempatan. Dalam narasi kebangsaan tersebut, pemenuhan kebutuhan pangan yang sehat merupakan bagian dari perjuangan menghadirkan keadilan sosial.

Program makan bergizi di sekolah juga disebut mendukung ekonomi lokal dan meningkatkan ketahanan pangan nasional. Pemerintah berharap dampaknya tidak hanya terasa pada peningkatan kesehatan anak, tetapi juga mendorong produktivitas belajar serta mengurangi risiko penyakit akibat kekurangan gizi.

Kepala Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi BRIN, Wahyu Pudji Nugraheni menilai program ini memberikan efek luas pada kesejahteraan generasi muda. “MBG dapat menjadi katalis peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya remaja,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa gizi yang memadai membuat siswa lebih siap belajar dan memiliki kondisi psikologis yang lebih baik.

Sementara itu, Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, Prof. Luh Putu Indi Dharmayanti menekankan pentingnya intervensi gizi sejak dini. “MBG merupakan strategi jangka panjang untuk memperbaiki status gizi masyarakat sekaligus menekan risiko penyakit tidak menular,” ujarnya. Indi menilai peningkatan penyakit seperti diabetes dan hipertensi membutuhkan pendekatan yang berbasis riset agar penanganannya tidak parsial.

BRIN memastikan dukungan riset terus dikembangkan untuk memperkuat keberhasilan program ini. “Pendekatan ilmiah harus menjamin MBG berjalan efektif dan menjangkau kelompok rentan,” tutur Indi.

Melalui MBG, pemerintah menyampaikan pesan bahwa memperkuat sumber daya manusia menjadi fondasi utama menuju Indonesia Emas. Program ini dipandang sebagai upaya konkret meneruskan semangat Sumpah Pemuda dalam membangun bangsa. Pemerintah menegaskan anak-anak Indonesia wajib tumbuh sehat, cerdas, dan siap menjaga persatuan untuk masa depan negeri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini