Pemerintah Dorong Ekonomi Desa Lewat Gerai dan Gudang Kopdes Merah Putih

Baca Juga

MataIndonesia, Jakarta – Pemerintah terus memperkuat pondasi ekonomi rakyat melalui percepatan pembangunan Gerai dan Gudang Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih di seluruh Indonesia. Program ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan kemandirian ekonomi desa dan memperluas lapangan kerja berbasis komunitas lokal.

Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah menegaskan bahwa percepatan operasionalisasi Kopdes Merah Putih membutuhkan dukungan nyata dari pemerintah, terutama dalam pembangunan infrastruktur gerai dan gudang sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat desa. Menurutnya, masih banyak koperasi yang sudah terbentuk namun belum memiliki fasilitas fisik yang memadai untuk menjalankan kegiatan perdagangan dan logistik.

“Hingga 7 Oktober 2025, sekitar 15.771 unit gerai telah aktif dan akan dilakukan percepatan untuk meningkatkan jumlah gerai yang beroperasi, salah satunya dengan memanfaatkan aset atau kekayaan desa. Aset-aset desa ini adalah potensi besar. Kalau bisa dihidupkan melalui koperasi, akan muncul pusat ekonomi baru di desa-desa yang berdampak langsung pada kesejahteraan warga,” ujar Farida di Jakarta.

Farida menjelaskan, keberadaan gerai dan gudang Kopdes bukan sekadar tempat jual beli, tetapi akan dikembangkan sebagai pusat logistik dan edukasi ekonomi desa. Melalui sistem ini, koperasi desa akan terhubung langsung dengan rantai pasok nasional, sehingga produk-produk lokal dapat menembus pasar yang lebih luas. Ia menilai, peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah koordinasi Danantara sangat penting karena dapat mempercepat pembangunan fisik sekaligus membantu menyiapkan model bisnis koperasi yang berkelanjutan.

“Kemenkop juga sedang memperkuat kelembagaan koperasi melalui pelatihan manajemen, digitalisasi transaksi, dan integrasi dengan sistem pemasaran nasional. Pendamping usaha dan project manager officer akan ditempatkan di koperasi maupun di dinas koperasi untuk membantu operasional di setiap daerah,” tambahnya.

Farida memastikan bahwa pemerintah telah menyiapkan dukungan dana dekonsentrasi untuk menopang kerja para pendamping dan program pengembangan sumber daya manusia (SDM) bagi para pengelola koperasi. Langkah ini menjadi bentuk keseriusan pemerintah dalam memastikan koperasi di tingkat desa benar-benar mampu menjadi motor ekonomi rakyat.

Program pembangunan Gerai dan Gudang Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi desa yang inklusif dan berkeadilan. Dengan dukungan lintas kementerian dan lembaga, pemerintah optimistis koperasi akan menjadi tulang punggung ekonomi nasional yang berakar kuat dari desa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini