Oleh : Aditya Akbar )*
Komitmen pemerintah terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) semakin menunjukkan keseriusan yang tak tergoyahkan. Proyek besar ini bukan sekadar ambisi infrastruktur, tetapi juga simbol transformasi nasional yang mencerminkan arah masa depan Indonesia sebagai negara modern dan inklusif.
Presiden Prabowo Subianto dengan tegas menyatakan keberlanjutan proyek ini sebagai bagian dari visi strategis jangka panjang, memastikan bahwa pembangunan IKN tidak hanya berlanjut tetapi juga berkembang sesuai kebutuhan zaman. Dalam konteks ini, pemerintah telah mengundang masyarakat untuk mendukung proyek tersebut, sembari terus melibatkan berbagai pihak, termasuk investor dalam dan luar negeri.
Di balik megahnya rencana pembangunan ini, terdapat tekad pemerintah untuk menciptakan ibu kota baru yang lebih dari sekadar pusat pemerintahan. IKN diharapkan menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi, pusat inovasi, dan percontohan keberlanjutan. Pendekatan strategis pemerintah juga terlihat dari pengurangan bertahap ketergantungan pada APBN, menggantinya dengan peningkatan investasi swasta yang lebih efisien.
Dengan mengintegrasikan visi lokal dan nasional, proyek ini tidak hanya menjadi kebanggaan bangsa tetapi juga langkah konkret menuju masa depan yang lebih cerah. Dukungan penuh pemerintah ini mengirimkan pesan kuat kepada masyarakat dan dunia internasional bahwa Indonesia serius menghadirkan perubahan yang bermakna.
Menurut Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, perhatian Presiden terhadap proyek ini sangat tinggi. Pendekatan yang diambil juga cermat dan inovatif, dengan memanfaatkan sumber pendanaan yang tidak sepenuhnya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pemerintah bertujuan untuk meningkatkan peran serta investor, baik domestik maupun asing, guna mempercepat realisasi pembangunan tanpa terlalu membebani anggaran negara. Meski proyek ini tidak selalu menjadi perbincangan utama di tengah masyarakat, dedikasi pemerintah terlihat jelas dari upaya berkelanjutan yang terus dilakukan.
Salah satu contoh nyata dari keberlanjutan ini adalah pembangunan Masjid Nusantara di IKN, yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi simbol penting pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut.
Proyek ini menjadi bukti bahwa pembangunan IKN tidak hanya berorientasi pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pembangunan nilai-nilai spiritual dan budaya. Proyek ini dikerjakan sejalan dengan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), yang merupakan prioritas baru pemerintah dalam mengarahkan proyek strategis nasional sesuai gaya kepemimpinan yang kini diterapkan.
Pada skala internasional, posisi Indonesia terkait pemindahan ibu kota juga ditegaskan dalam berbagai forum, termasuk G20. Dengan perubahan status Jakarta menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ), pemerintah menunjukkan komitmennya untuk mentransformasi tata kelola pemerintahan.
Pembangunan Masjid Negara di IKN, saat ini terus dikebut sementara Presiden direncanakan mulai berkantor di IKN pada 17 Agustus 2028. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari rencana besar untuk memastikan kelancaran transisi pemerintahan ke ibu kota baru.
Selain itu, Otorita IKN juga memainkan peran penting dalam mempercepat pengembangan layanan ekonomi di kawasan tersebut. Salah satu fokus utamanya adalah percepatan pembangunan layanan perbankan.
Dalam pertemuan dengan beberapa investor perbankan besar seperti BRI, BNI, dan BCA, dibahas langkah-langkah untuk membangun kantor layanan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Kehadiran layanan perbankan ini akan menjadi pondasi penting untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat IKN yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2026. Dengan adanya akses ke layanan finansial yang modern, diharapkan minat investor terhadap kawasan ini semakin meningkat.
Langkah konkret ini juga mencerminkan visi pemerintah dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang terintegrasi dan futuristik. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, memastikan bahwa pembangunan infrastruktur terus berjalan sesuai dengan arahan Presiden. Mulai dari pembangunan fasilitas untuk kegiatan eksekutif, legislatif, hingga yudikatif, semua dirancang agar siap beroperasi pada 2028.
Tidak hanya pemerintah pusat, dukungan terhadap proyek ini juga datang dari pemerintah daerah, khususnya Kalimantan Selatan (Kalsel). Provinsi ini memainkan peran strategis sebagai gerbang logistik utama bagi IKN.
Pemerintah Provinsi Kalsel berkomitmen untuk mendukung pengembangan infrastruktur strategis yang dapat menunjang posisi tersebut. Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor, menyampaikan bahwa visi pembangunan daerah ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dirancang untuk mendukung agenda nasional.
Beberapa proyek infrastruktur strategis yang saat ini sedang dikerjakan di Kalsel meliputi Jembatan Pulau Laut, Pelabuhan Mekar Putih, serta kawasan airocity di Bandara Syamsudin Noor. Program-program prioritas seperti pengembangan sumber daya manusia, infrastruktur yang andal, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan menjadi landasan utama untuk mewujudkan visi ini. Dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, pembangunan IKN diharapkan dapat berjalan lancar sesuai target yang telah ditetapkan.
Dengan semua langkah yang telah dan akan diambil, jelas bahwa IKN adalah cerminan dari mimpi besar bangsa Indonesia. Proyek ini membutuhkan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan visi bersama ini. Maka, mari kita bersama-sama mendukung pembangunan IKN sebagai bagian dari upaya menciptakan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera di masa depan.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara