JAKARTA – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, mengajak pelaku UMKM untuk segera mengadopsi teknologi digital demi meningkatkan produktivitas dan daya saing di era modern.
“Pelaku UMKM harus mulai beradaptasi dengan ekosistem digital agar siap menghadapi tantangan zaman,” ujar Maman saat meresmikan revitalisasi Pasar Umum Negara di Kabupaten Jembrana, Bali.
Ia berharap pasar yang telah diperbarui ini dapat menjadi pusat ekonomi dan inovasi bagi pengusaha lokal.
“Kabupaten Jembrana memang berbeda dengan Jakarta karena arus media sosial di sana luar biasa. Tapi lima sampai sepuluh tahun lagi akan sama kondisinya. Maka, setelah terbangunnya pasar ini, mari kita ajak UMKM belajar memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk mereka,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, Maman mengungkapkan rencana meluncurkan Super Apps Sapa UMKM, sebuah aplikasi yang dirancang untuk mempermudah pelaku UMKM dalam pemasaran produk secara digital.
“Program awal kami adalah membuat Super Apps untuk seluruh pengusaha UMKM di Indonesia. Kami akan berkoordinasi dengan banyak pihak agar semua UMKM bisa disatukan dalam satu platform agar pelaku UMKM bisa memasarkan produknya lebih mudah,” jelasnya.
Maman menambahkan bahwa aplikasi ini akan dilengkapi teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dinamis, memungkinkan data seperti jumlah, produk, dan lokasi UMKM diperbarui secara otomatis.
“Di dalam aplikasi ini, kita akan buat sistem dengan machine learning berbasis kecerdasan buatan yang terus dynamic,” katanya.
Selain itu, aplikasi tersebut juga akan menyediakan akses pembiayaan, pelatihan, serta peluang ekspor bagi pelaku UMKM.
“Kami memprediksi di Sapa UMKM ini nantinya akan ada sekitar 30 hingga 40 juta pelaku usaha yang bergabung. Aplikasi ini juga akan membuka jalan bagi perusahaan dunia untuk melihat potensi pasar dan produk dari UMKM Indonesia,” ujar Maman.
Wakil Menteri UMKM, Helvi Y Moraza, turut menekankan pentingnya digitalisasi dalam mengatasi kendala klasik yang dihadapi UMKM.
Ia menyebutkan bahwa Presiden Prabowo telah mengamanatkan penguatan permodalan dan akses pasar sebagai prioritas utama.
“UMKM tidak lagi bisa bermanja-manja dengan sistem konvensional. Suka atau tidak, harus masuk ke sistem digitalisasi ekonomi,” tegas Helvi.