Oleh: Nadia Putri Ningsih )*
Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Melalui berbagai inisiatif strategis, pemerintahan Prabowo memprioritaskan pelatihan, pendampingan, dan digitalisasi untuk membantu UMKM naik kelas. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar lokal dan global, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Pelatihan dan pendampingan terbukti menjadi salah satu langkah yang efektif dalam memberdayakan UMKM.
Di berbagai daerah, berbagai inisiatif pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya telah menunjukkan hasil positif. Di Sukabumi, misalnya, pelatihan bertajuk UMKM Naik Kelas berhasil memberikan keterampilan dan pengetahuan baru kepada para pelaku usaha kecil. Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menyatakan bahwa kegiatan ini membantu pelaku usaha menggali potensi produk lokal dan memperluas jangkauan pasarnya. Inisiatif ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas lokal untuk membangun UMKM yang lebih kuat.
Di Tangerang Selatan, digitalisasi menjadi fokus utama dalam upaya peningkatan daya saing UMKM. Pelatihan digital marketing yang diadakan oleh Gerai Lengkong bersama Telkomsel memberikan solusi konkret bagi pelaku usaha yang sebelumnya menghadapi kendala pemasaran. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Tangsel, Bachtiar Priyambodo, menyoroti masih banyaknya pelaku UMKM yang gagap teknologi, sehingga program ini menjadi langkah strategis untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan memanfaatkan teknologi, UMKM tidak hanya mampu meningkatkan omzet, tetapi juga memperluas jangkauan pasar mereka, bahkan hingga ke level internasional.
Tidak hanya di perkotaan, pemberdayaan UMKM juga menyentuh wilayah pedesaan. Di Desa Lebo, Kabupaten Batang, Universitas Diponegoro (Undip) memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM setempat. Pendampingan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari renovasi stasiun kerja, pengadaan alat produksi, hingga pelatihan pembukuan sederhana dan pemasaran digital. Ketua Tim PKUM Undip, Evi Setiawati, menegaskan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam mendukung produktivitas UMKM di pedesaan.
Pemerintahan Presiden Prabowo menyadari bahwa keberlanjutan perekonomian nasional tidak dapat terlepas dari kontribusi UMKM. Oleh karena itu, kebijakan nasional dirancang untuk memastikan bahwa UMKM memiliki akses terhadap pelatihan, pendampingan, dan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan mereka. Pemerintah menargetkan agar UMKM tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang hingga menembus pasar global.
Salah satu kebijakan strategis adalah mendorong digitalisasi UMKM. Dengan memanfaatkan teknologi digital, pelaku UMKM dapat lebih mudah menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan efisiensi operasional. Pemerintah, bersama mitra seperti Telkomsel, menyediakan solusi digital yang dirancang khusus untuk kebutuhan UMKM, seperti kartu by.U yang memberikan akses komunikasi tanpa hambatan. Digitalisasi menjadi kunci untuk mengatasi berbagai tantangan, termasuk kendala pemasaran yang sering dihadapi oleh pelaku UMKM.
Selain itu, pemerintahan Prabowo juga fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Program pelatihan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, lembaga pelatihan, dan komunitas lokal, dirancang untuk memberikan keterampilan baru kepada pelaku usaha. Dengan keterampilan yang lebih baik, pelaku UMKM diharapkan mampu berinovasi dan menciptakan produk yang memiliki daya saing tinggi di pasar.
Pendampingan juga menjadi elemen penting dalam kebijakan pemberdayaan UMKM. Pendampingan tidak hanya membantu pelaku usaha dalam mengelola bisnis mereka, tetapi juga memberikan dukungan teknis dan non-teknis yang dibutuhkan untuk berkembang. Pendekatan ini memastikan bahwa pelaku UMKM tidak merasa sendirian dalam menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perizinan, pengelolaan keuangan, hingga pemasaran.
Keberhasilan pemberdayaan UMKM tidak hanya berdampak pada pelaku usaha itu sendiri, tetapi juga memberikan manfaat luas bagi perekonomian nasional. UMKM yang berkembang mampu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi kesenjangan ekonomi. Selain itu, UMKM yang berhasil naik kelas juga dapat menjadi mitra strategis dalam rantai pasok industri besar, sehingga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung pertumbuhan UMKM. Kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk sektor swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat, menjadi kunci keberhasilan program pemberdayaan UMKM. Dalam hal ini, pemerintah bertindak sebagai fasilitator yang menciptakan ekosistem yang kondusif untuk pertumbuhan UMKM.
Melalui pelatihan, pendampingan, dan digitalisasi, pemerintahan Prabowo menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM naik kelas. Kebijakan ini tidak hanya menciptakan pelaku usaha yang lebih mandiri dan kompetitif, tetapi juga memperkuat fondasi perekonomian nasional. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan, UMKM diharapkan mampu menjadi pilar utama dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju yang berdaya saing di kancah global.
Pemberdayaan UMKM bukan hanya tentang meningkatkan omzet atau ekspansi pasar, tetapi juga tentang menciptakan perubahan sosial dan ekonomi yang berdampak luas. Dengan kebijakan yang berpihak pada UMKM, pemerintahan Prabowo telah memberikan harapan baru bagi jutaan pelaku usaha di seluruh Indonesia. Harapan ini tidak hanya menjadi milik para pelaku UMKM, tetapi juga milik bangsa Indonesia yang menginginkan pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata.
)* Penulis adalan Pengamat Ekonomi Kerakyatan