DBD dan Leptospirosis Ancam Warga Jogja di Musim Hujan, Dinkes Tekankan Hal Ini

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Menjelang musim hujan yang tiba pada Oktober 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengimbau masyarakat agar waspada terhadap peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Leptospirosis. Hingga saat ini, sudah tercatat ratusan kasus DBD tersebar di hampir seluruh kelurahan di Jogja.

Endang Sri Rahayu, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta, menyatakan bahwa sejak awal tahun hingga September 2024, tercatat 277 kasus DBD di 45 kelurahan yang tersebar di 14 kemantren. Beberapa kelurahan seperti Sorosutan (17 kasus), Wirogunan (14 kasus), Kricak (15 kasus), dan Pakuncen (11 kasus) menjadi perhatian khusus karena jumlah kasus yang tinggi.

“Untuk saat ini, belum ada laporan kasus kematian akibat DBD. Di kelurahan lain, rata-rata temuan kasus DBD berkisar antara satu hingga sepuluh,” ujar Endang Jumat 4 Oktober 2024.

Menjelang musim hujan, Endang juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi berkembangnya nyamuk. Ia menekankan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M menguras, menutup, dan mendaur ulang barang yang tidak terpakai di sekitar rumah.

“PSN dengan 3M terbukti efektif dalam menekan populasi nyamuk,” tambah Endang.

Lana Unwanah, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data serta Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Kota Jogja, juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penyakit Leptospirosis. Penyakit ini ditularkan melalui urine hewan pengerat seperti tikus, dan lebih berisiko selama musim hujan karena adanya genangan air yang berpotensi tercemar bakteri leptospira.

Lana menyarankan agar masyarakat segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala, seperti demam, nyeri otot, atau mata kuning, yang biasanya muncul 7-10 hari setelah terinfeksi. Pada tahun 2024 hingga Agustus, Yogyakarta telah melaporkan enam kasus Leptospirosis, dengan satu korban meninggal dunia.

Optimalkan kesehatan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan tindakan pencegahan yang dianjurkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Banyak Muncul Kasus Pelanggaran Pilkada di Sleman, Dua Hal Ini jadi Sorotan Bawaslu

Mata Indonesia, Sleman - Tensi dalam Pilkada Sleman terus meningkat seiring dengan persaingan pemasangan alat peraga kampanye (APK) dan bahan kampanye. Untuk mengurangi risiko konflik, Bawaslu meminta semua pasangan calon agar mematuhi aturan yang berlaku selama masa kampanye.
- Advertisement -

Baca berita yang ini