Kolaborasi Amanah di Gampong Pade Untuk Menghidupkan Kembali Sejarah, Sejalan Dengan Program Presiden Jokowi Untuk Melestarikan Warisan Aceh

Baca Juga

Oleh: Rahmat Fadillah  )*

Presiden Joko Widodo, dalam programnya yang berfokus pada pelestarian budaya dan sejarah Indonesia, mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) melalui inisiatif mereka di Gampong Pade. Program yang diinisiasi oleh AMANAH ini merupakan langkah strategis dalam mendukung visi Presiden Jokowi, terutama dalam hal pelestarian warisan budaya lokal. Kolaborasi antara AMANAH, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (BEM USK), dan Aceh Coastal Development dalam kegiatan “Jalan-jalan di Aceh: Melintas Sejarah Aceh di Gampong Pade” bertujuan untuk menghidupkan kembali sejarah Aceh serta memperkenalkan nilai-nilai budaya lokal kepada generasi muda yang cenderung melupakan akar sejarah.

Program jalan-jalan ini menghadirkan kesempatan bagi generasi muda, terutama mahasiswa, untuk mendalami lebih jauh tentang warisan sejarah Aceh. Para peserta diajak berkeliling Gampong Pade, yang dikenal sebagai salah satu tempat bersejarah di Aceh, untuk melihat langsung berbagai situs penting yang mencerminkan kejayaan peradaban Aceh di masa lampau. Kegiatan ini bukan hanya sekadar wisata sejarah, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi dan refleksi bagi peserta, agar memahami betapa pentingnya menjaga identitas budaya mereka.

Kepala Desa Gampong Pade, Deo Fiscia Erjiansyah, menyatakan rasa bangganya atas kolaborasi yang dilakukan oleh AMANAH. Di tengah era digital dan modernisasi yang pesat, menurutnya sangat jarang ditemukan generasi muda yang tertarik dan peduli pada sejarah lokal. Deo mengapresiasi inisiatif AMANAH yang telah membawa anak-anak muda Aceh untuk kembali memahami dari mana mereka berasal. Deo merasa bangga karena di era milenial seperti ini sangat jarang melihat anak-anak muda yang memiliki ketertarikan pada sejarah. Dengan adanya program ini, Deo berharap generasi muda bisa lebih mengenal asal-usul mereka, sehingga generasi muda tidak hanya fokus pada masa depan, tetapi juga menghargai sejarah yang membentuk para generasi muda.

Deo berharap program jalan-jalan mengenang sejarah seperti ini dapat terus dilanjutkan di masa mendatang. Menurutnya, program ini bukan hanya meningkatkan kesadaran sejarah, tetapi juga memperkuat rasa identitas generasi muda Aceh. Deo juga berharap program ini dapat menjadi titik awal untuk lebih banyak kegiatan yang mengedukasi generasi muda tentang sejarah Aceh. Menurutnya, kita harus menghidupkan kembali sejarah kita, dan AMANAH telah membuka jalan untuk itu.

Selain itu, Ketua Masyarakat Peduli Sejarah Aceh, Mizuar Mahdi, yang juga menjadi pemandu dalam kegiatan ini, menegaskan pentingnya kolaborasi seperti ini untuk memperkenalkan kembali sejarah Aceh kepada generasi muda. Mizuar menjelaskan bahwa situs-situs sejarah di Gampong Pade merupakan jejak-jejak penting dari aktivitas keagamaan dan sosial masyarakat Aceh di masa lalu. Mizuar menyatakan bahwa jejak-jejak sejarah yang ada di Gampong Pade adalah bukti kegemilangan Aceh di masa lampau. Menurutnya, ini bukan hanya tentang situs fisik, tetapi juga tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dan itulah yang perlu diperkenalkan kembali kepada generasi muda.

Lebih lanjut, Mizuar mengatakan kolaborasi AMANAH dalam kegiatan jalan-jalan ini memberikan dampak positif dalam memperkenalkan identitas Aceh kepada generasi muda, sekaligus mengingatkan mereka tentang peran penting sejarah dalam membentuk masa depan. Ia juga berterima kasih kepada AMANAH atas dukungan yang diberikan sehingga program ini bisa berjalan dengan baik dan mendapatkan sambutan positif dari para peserta. Mizuar menambahkan bahwa dengan lebih banyaknya keterlibatan generasi muda, warisan sejarah Aceh akan tetap hidup dan menjadi bagian penting dari identitas Aceh.

Program “Jalan-jalan di Aceh: Melintas Sejarah Aceh di Gampong Pade” menjadi contoh nyata bagaimana sejarah dapat dihidupkan kembali melalui kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan lembaga yang peduli pada pelestarian budaya. Para peserta bukan hanya diajak untuk mengunjungi situs sejarah, tetapi juga terlibat dalam diskusi tentang pentingnya menjaga dan merawat warisan tersebut agar tidak hilang ditelan waktu.

Inisiatif yang dilakukan AMANAH bersama BEM USK dan Aceh Coastal Development ini sejalan dengan visi Presiden Jokowi untuk melestarikan dan memperkenalkan warisan budaya di seluruh Indonesia. Presiden Jokowi telah berulang kali menekankan pentingnya menjaga dan merawat kekayaan sejarah bangsa agar tetap hidup di tengah generasi muda. Program ini menjadi salah satu wujud nyata dari upaya untuk menjawab tantangan yang dihadapi dalam menjaga dan mempromosikan sejarah lokal di tengah perubahan zaman.

Kolaborasi AMANAH dengan berbagai pihak dalam program jalan-jalan ini telah membuka jalan bagi generasi muda untuk lebih terlibat dalam pelestarian sejarah Aceh. Dalam jangka panjang, program jalan-jalan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak inisiatif serupa di daerah-daerah lain di Aceh. Tidak hanya untuk memperkenalkan sejarah lokal, tetapi juga untuk memperkuat kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga kekayaan budaya yang dimiliki Aceh.

Warisan sejarah tidak hanya harus dilestarikan, tetapi juga harus diperkenalkan kepada generasi muda agar dapat dihargai dan mengembangkannya di masa depan. Sejarah Aceh yang kaya dan megah tidak boleh terlupakan, dan melalui kolaborasi seperti ini, generasi muda Aceh diharapkan dapat terus menjaga dan melestarikan warisan yang telah diwariskan kepada generasi muda.

)* Peneliti Budaya dan Sejarah Aceh – Lembaga Warisan Budaya Aceh Raya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemkab Slemab Gelar Deklarasi ASN Netral Jelang Pilkada 2024

Mata Indonesia, Sleman - Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar deklarasi Aparatur Sipil Negara (ASN) netral menjelang pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini