Keberadaan Presiden Jokowi di IKN Buktikan Tahapan Pembangunan Sesuai Rencana

Baca Juga

Oleh Septian Kusnoadi )*

Keberadaan Presiden Joko Widodo di Ibu Kota Nusantara (IKN) baru-baru ini menjadi simbol penting bahwa tahapan pembangunan IKN berjalan sesuai perencanaan. Kehadiran Presiden Jokowi tidak hanya membuktikan keseriusan pemerintah dalam merealisasikan proyek besar ini, tetapi juga memberikan pesan positif kepada masyarakat dan pelaku usaha mengenai potensi IKN sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi baru di masa depan.

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur di IKN mencakup berbagai fasilitas vital. Kompleks perkantoran pemerintahan dan perumahan sudah hampir rampung, jaringan jalan sudah terbentuk, dan sistem air, listrik, serta telekomunikasi mulai terintegrasi. Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi, perwakilan dari OIKN, menyatakan bahwa terowongan multi-utilitas yang menghubungkan berbagai fasilitas di IKN juga hampir selesai. Selain infrastruktur dasar yang didanai oleh APBN, proyek-proyek swasta non-APBN seperti hotel, rumah sakit, sekolah, dan transportasi juga bergerak cepat. Hal ini menunjukkan sinergi antara sektor publik dan swasta dalam membangun IKN sebagai kota modern yang siap menampung aktivitas pemerintahan dan bisnis.

Pembangunan IKN tidak hanya terfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pengembangan konsep smart city dan green city. Konsep ini menjadi cerminan dari komitmen Indonesia terhadap tujuan net zero emission. Salah satu proyek utama dalam mendukung konsep ini adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 50 MW di IKN oleh PLN Nusantara Power. Saat ini, proyek tersebut telah mencapai 10 MW dari target 50 MW yang direncanakan. Proyek ini akan menyediakan pasokan listrik ramah lingkungan bagi IKN dan mendukung terciptanya kota hijau yang berkelanjutan.

Salah satu infrastruktur utama yang sedang dibangun di IKN adalah Bandara Nusantara. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, melaporkan bahwa pembangunan runway bandara ini telah mencapai 1.975 meter dan ditargetkan mencapai 2.200 meter dalam waktu dekat. Meskipun terdapat kendala cuaca yang menyebabkan sedikit penundaan, progres keseluruhan bandara mencapai 74,79 persen pada akhir Juni 2024. Runway, terminal VVIP, terminal VIP, dan fasilitas pendukung lainnya sedang dibangun dengan cepat, dan bandara ini diharapkan siap beroperasi pada akhir 2024.

Pembangunan Bandara Nusantara menjadi bagian integral dari strategi transportasi di IKN. Fasilitas ini akan menjadi pintu gerbang bagi pejabat pemerintah, pengusaha, dan turis yang berkunjung ke IKN, memudahkan aksesibilitas dan mobilitas di kawasan ibu kota baru. Infrastruktur jalan pendukung menuju bandara juga sudah terbangun lebih dari 50 persen, dengan akses utama hampir selesai, yang mempercepat integrasi transportasi di IKN.

Optimisme terkait pembangunan IKN tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari kalangan pelaku usaha. Co-Founder Hotel Qubika, Ferry Angkawidjaya, menyatakan kekagumannya atas perkembangan pesat IKN yang hanya dalam waktu 2 hingga 3 tahun sudah mencapai kondisi yang sangat memadai. Hal ini memotivasi pihaknya untuk membangun Hotel Qubika, hotel bintang tiga pertama di IKN yang akan menyediakan 206 kamar dan fasilitas lainnya. Dengan menerapkan konsep go green dan eco-friendly, Hotel Qubika mendukung visi pemerintah dalam menciptakan kota hijau yang berkelanjutan di IKN. Penggunaan material daur ulang seperti kontainer bekas dalam pembangunan hotel ini mencerminkan komitmen mereka terhadap lingkungan.

Kehadiran Presiden Jokowi di IKN membawa optimisme baru terhadap kesuksesan proyek ini. Presiden Jokowi tidak hanya hadir sebagai simbol dari kepemimpinan yang kuat dan konsisten, tetapi juga sebagai bentuk dukungan penuh terhadap progres pembangunan IKN. Dalam berbagai kesempatan, Presiden Jokowi selalu menekankan pentingnya pembangunan ibu kota baru ini sebagai upaya pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa. Kehadiran beliau menjadi bukti bahwa proyek ini bukan hanya impian atau wacana, tetapi sudah berada di jalur yang tepat dan sedang menuju tahap akhir.

Proyek pembangunan IKN yang terus dikerjakan siang malam menjadi bukti nyata dari komitmen pemerintah. Menurut Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto, para legislator telah memantau secara langsung bagaimana pengerjaan proyek ini dilakukan secara masif 24 jam setiap hari. Anggaran APBN yang telah dialokasikan mencapai Rp37 triliun, menunjukkan besarnya investasi yang dilakukan pemerintah untuk memastikan ibu kota ini terwujud tepat waktu.

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga ingin memastikan bahwa pembangunan ini melibatkan konsep smart city dan green city yang menjadi bagian dari agenda global Indonesia dalam mencapai net zero emission. Berbagai proyek energi terbarukan, seperti PLTS yang sedang dibangun, menjadi bukti nyata bahwa IKN akan menjadi kota modern yang tidak hanya maju secara teknologi tetapi juga berkelanjutan secara lingkungan.

Keberadaan Presiden Jokowi di IKN menegaskan bahwa tahapan pembangunan ibu kota baru ini telah sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Infrastruktur utama seperti jalan, jaringan listrik, air, dan telekomunikasi hampir selesai. Proyek-proyek swasta seperti Hotel Qubika dan pembangunan Bandara Nusantara berjalan sesuai target, menunjukkan bahwa IKN akan segera siap menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi baru yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Optimisme dari berbagai pihak, baik pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat luas, semakin menguatkan keyakinan bahwa IKN akan menjadi simbol keberhasilan pembangunan Indonesia di masa depan. Kehadiran Presiden Jokowi di IKN merupakan bukti bahwa proyek ini bukan hanya wacana, tetapi sudah menjadi kenyataan yang hampir sempurna. Dengan semua infrastruktur yang terus berkembang, IKN siap menjadi pusat pemerintahan yang modern, hijau, dan ramah lingkungan, serta membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.

)* penulis merupakan mahasiswa Universitas Borneo Lestari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Marak Kasus Keracunan Makanan, Dinkes DIY Kewalahan Awasi Pengusaha Katering, Tapi Punya Langkah Ini

Mata Indonesia, Yogyakarta - Kasus keracunan makanan semakin meningkat di Yogyakarta, salah satunya terjadi di Wonosari, Gunungkidul beberapa waktu lalu. Kasus itu menimpa puluhan warga yang mengalami keracunan setelah menghadiri acara keagamaan pada 15 September 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini