Mengapresiasi Capaian Gemilang 10 Tahun Pemerintahan Presiden Jokowi

Baca Juga

Oleh: Anita Permata Sari)*

Selama 10 tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, pembangunan infrastruktur menjadi fokus pemerintah, baik infrastruktur untuk konektivitas, layanan dasar, untuk pangan, energi maupun untuk industri. Kepala negara juga berpesan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya terlihat bangunan secara fisiknya saja, namun juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Keberhasilan atas capaian kinerja yang sangat luar biasa selama 10 tahun masa kepemimpinan dari Presiden Jokowi tersebut tentunya patut mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi.

Karena, berkat kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama 10 tahun atau 2 periode ini, terdapat tidak sedikit capaian kinerja sangat luar biasa, terlebih di bidang ekonomi dan juga pembangunan infrastruktur.

Kepala Negara mengatakan bahwa pada tahun 2024 ini merupakan genap 10 tahun dirinya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia (RI), yang mana bahkan sejak pertama menerima amanah besar itu, terdapat banyak tantangan yang harus mendapatkan penyelesaian secara tepat.

Sejauh ini, seluruh masyarakat Tanah Air terus memberikan dukungan dan doa yang mampu menguatkan satu sama lain dan menjadi sumber kekuatan untuk menapaki langkah demi langkah dan menghadapi terjadi perubahan sehingga kini menjadi titik Indonesia mampu menjadi negara yang lebih maju di masa mendatang.

Selama 10 tahun kepemimpinanya, Presiden Joko Widodo sudah mampu membangun berbagai macam fondasi kokoh untuk peradaban baru dengan pembangunan yang bersifat Indonesiasentris dan tidak lagi Jawasentris, yakni membangun dari wilayah pinggiran serta daerah terluar.

Sampai saat ini, keberhasilan capaian pembangunan dan pemerataan infrastruktur telah terbangun hingga sepanjang 366 ribu kilometer jalan desa, kemudian 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6 ribu kilometer jalan nasional, sebanyak 50 pelabuhan dan bandara baru serta 43 bendungan baru dan seluas 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.

Dengan adanya pemerataan infrastruktur tersebut, maka Indonesia mampu menurunkan biaya logistik dari yang sebelumnya mencapai hingga 24 persen, namun sekarang hanya menjadi 14 persen saja.

Adanya penurunan biaya logistik tersebut juga beriringan dengan peningkatan daya saing dalam sektor ekonomi, yang mana sebelumnya bangsa ini berada pada peringkat 44 dunia, namun kini menjadi 27 dunia.

Seluruh kebijakan dan langkah strategis yang pemerintah lakukan selama ini terbukti mampu semakin memperkuat persatuan karena akses juga sudah lebih merata dan berkeadilan, selain itu menjadikan Indonesia sebagai negara yang sangat tangguh dengan daya tahan yang kuat dalam menghadapi berbagai guncangan termasuk pandemi Covid-19, perubahan iklim hingga memanasnya geopolitik dunia.

Indonesia bahkan menjadi satu dari sedikit negara lain di dunia yang mampu pulih dengan lebih cepat, bahkan terus mengalami pertumbuhan ekonomi yang terjaga di kisaran 5 persen, walau di tengah banyak negara maju yang tidak tumbuh bahkan melambat.

Tidak tanggung-tanggung, untuk wilayah Indonesia Timur, bahkan mencatatkan pertumbuhan ekonomi hingga di atas 6 persen, kemudian untuk Maluku Utara mampu tumbuh hingga di atas 20 persen.

Kepala Negara menyebut bahwa neraca dagang selalu mencatat surplus selama 51 bulan terakhir. Selain itu, indikator kesejahteraan masyarakat meningkat signifikan, ditandai dengan penurunan tingkat pengangguran dan kemiskinan.

Berkat Presiden Joko Widodo, tingkat pengangguran turun menjadi 4,8 persen di tahun 2024. Tingkat kemiskinan turun tajam menjadi 9,03 persen di tahun 2024. Angka kemiskinan ekstrem juga turun signifikan menjadi 0,83 persen di tahun 2024.

Sementara itu, perbaikan di sektor kesehatan ditandai dengan turunnya angka kematian bayi dan prevalensi stunting. Angka kematian bayi turun dari sebelumnya 27 per seribu kelahiran menjadi 17 per seribu kelahiran di tahun 2023. Angka prevalensi stunting turun dari 37,2 persen menjadi 21,5 persen di tahun 2023. Jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) meningkat dari sebelumnya 133 juta menjadi 273 juta di tahun 2024, di mana separuh dari jumlah tersebut adalah Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah.

Dengan pencapaian yang telah diraih, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya melanjutkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Terkait seluruh keberhasilan capaian kinerja yang luar biasa dari Kepala Negara tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani turut memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian pembangunan pemerintah dan mendukung penuh adanya keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Untuk mencapai kemajuan bangsa demi menyongsong Indonesia Emas 2045, maka keberlanjutan pembangunan penting untuk terwujud, karena akan mendatangkan dukungan berupa percepatan investasi.

Senada, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Ahmad Muzani juga mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan dan kinerja luar biasa dari 10 tahun masa jabatan Presiden Joko Widodo.

Sejauh ini, Indonesia telah mengalami banyak sekali perkembangan, utamanya ketika berada di bawah pemerintahan Presiden RI ke-7 tersebut. Beberapa perkembangan yakni pada bidang infrastruktur pembangunan, perekonomian, hukum dan penuntasan berbagai program kemakmuran rakyat.

Apresiasi tinggi terus berdatangan dari berbagai pihak menanggapi bagaimana capaian kinerja yang sangat luar biasa atas 10 tahun masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, utamanya terjadi peningkatan signifikan negara ini pada bidang ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang berkeadilan demi kesejahteraan seluruh rakyat tanpa terkecuali.

*Pengamat Ekonomi dan Bisnis

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Danantara Dorong Kontribusi Program Swasembada Pangan

Oleh: Puteri Mahesa Widjaya*) Indonesia memasuki babak baru dalam upaya mewujudkan kemandirian pangannasional melalui langkah-langkah progresif yang digerakkan oleh Badan PengelolaInvestasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Lembaga ini tampil sebagai simboltransformasi pengelolaan aset negara yang bukan hanya efisien secara ekonomi, tetapijuga berpihak pada kebutuhan strategis bangsa. Dengan visi kuat dan strategi terukur, Danantara membuktikan diri sebagai motor penggerak utama program swasembadapangan. Langkah-langkahnya mencerminkan optimisme masa depan, di mana kekuatandomestik diolah menjadi sumber daya nasional yang berdaulat. Danantara hadir bukansekadar sebagai pengelola investasi, tetapi sebagai garda depan perubahan yang membawa harapan besar bagi terwujudnya kedaulatan pangan Indonesia. Komitmen Danantara terhadap program swasembada pangan mendapat apresiasi dariberbagai pihak, termasuk legislatif. Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi, menyampaikan harapan besar agar Danantara dapat menjadi pemimpin dalam penguatan kedaulatanpangan nasional. Ia menegaskan bahwa Danantara memiliki kapasitas kelembagaanuntuk mengonsolidasikan aset-aset negara, termasuk lahan dan alat produksi yang belum terkelola secara maksimal. Menurutnya, banyak aset tanah milik negara, baikyang dikelola BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara, Perhutani, maupun ID Food, yang dapat diberdayakan untuk mendukung ketahanan pangan. Dukungan ini menjadipenguat arah kebijakan Danantara dalam memanfaatkan kekuatan domestik gunamemenuhi kebutuhan strategis bangsa. Salah satu fokus utama Danantara dalam mewujudkan swasembada pangan adalahkonsolidasi aset-aset negara berupa lahan produktif. Melalui identifikasi dan pemetaanulang terhadap lahan-lahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, Danantara mengambil langkah proaktif untuk menjadikannya sebagai basis produksipangan. Lahan milik negara yang berada di bawah pengelolaan berbagai BUMN kinidiarahkan untuk mendukung pertanian strategis, termasuk komoditas pangan pokokyang selama ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Hal ini sejalan dengan visijangka panjang pemerintah untuk menjadikan tanah sebagai sumber dayaberkelanjutan demi kesejahteraan rakyat. Tak hanya itu, Danantara juga mengedepankan revitalisasi pabrik dan alat produksiyang tersebar di berbagai wilayah. Dengan menghidupkan kembali fasilitas produksimilik negara, Danantara membangun fondasi industri pangan yang kuat dan efisien. Pabrik-pabrik yang telah dipulihkan akan difungsikan kembali sebagai pusat pengolahanhasil pertanian, gudang logistik, maupun sebagai pusat distribusi bahan pokok. Langkahini akan mempercepat rantai pasok, mengurangi biaya logistik, serta meningkatkandaya jangkau pangan ke seluruh penjuru nusantara. Dukungan Danantara terhadap ketahanan pangan juga ditunjukkan melalui konsolidasisektor pupuk. Chief Operating Officer BPI Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwadalam rencana kerja tahun 2025, industri pupuk menjadi salah satu prioritas utama. Konsolidasi ini mencakup pembangunan dan perbaikan pabrik, serta penyederhanaanproses bisnis agar produksi lebih efisien. Menurutnya, strategi ini bertujuan menurunkanbiaya produksi pupuk dan memastikan ketersediaannya bagi petani di seluruh wilayahIndonesia. Langkah tersebut menjadi bukti nyata bahwa Danantara tidak hanya fokuspada aspek korporasi, tetapi juga pada pelayanan terhadap kepentingan publik secaraluas. Dony juga menjabarkan bahwa Danantara telah menetapkan tiga klaster program utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Ketiga pilar ini menjadi fondasidalam optimalisasi sembilan sektor strategis BUMN, termasuk sektor pangan, pupuk, kawasan industri, dan hilirisasi komoditas. Program kerja ini mencerminkan keseriusanDanantara dalam membentuk sistem industri nasional yang tangguh dan efisien, dengan tujuan akhir mendukung kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional. Untuk memastikan keberlanjutan seluruh inisiatif tersebut, Danantara juga menekankanpentingnya penguatan tata kelola kelembagaan, termasuk di bidang manajemen risiko, legalitas aset, sumber daya manusia, dan keuangan. Pendekatan ini menunjukkanbahwa transformasi yang dilakukan Danantara bukan semata-mata pada sisi fisik atauaset, tetapi juga menyangkut reformasi manajerial yang menyeluruh. Dalam konteks ini, Danantara hadir sebagai wajah baru dari pengelolaan investasi negara yang modern, efisien, dan berpihak pada kepentingan nasional jangka panjang. Langkah-langkah strategis Danantara juga didukung dengan kolaborasi lintas sektor, baik dengan kementerian teknis, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha dankomunitas lokal. Kemitraan yang inklusif ini menjadi kekuatan penting dalammempercepat implementasi program swasembada pangan secara merata di berbagaiwilayah Indonesia. Dengan memperkuat sinergi, Danantara memastikan bahwa setiapelemen dalam rantai nilai pertanian, mulai dari produksi hingga distribusi, dapatberfungsi optimal. Dalam konteks pembangunan nasional, kehadiran Danantara menjadi representasi daritekad bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri. Pengelolaan aset negara yang diarahkanuntuk kebutuhan rakyat merupakan bentuk nyata dari ekonomi berdaulat. Melaluilangkah-langkah konkret yang dilakukan saat ini, Danantara tidak hanya memperkuatsektor pangan, tetapi juga meneguhkan peran strategis BUMN sebagai instrumenpembangunan nasional yang relevan dan berdampak langsung. Dengan arah yang jelas dan semangat kolaboratif yang tinggi, Danantara diyakini akanmenjadi lokomotif baru dalam mewujudkan swasembada pangan yang berdaulat, inklusif, dan berkelanjutan. Indonesia sedang bergerak menuju kemandirian pangan, dan Danantara berada di garda depan perjuangan ini, membawa harapan, solusi, danmasa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat Indonesia. *Penulis merupakan Jurnalis Ekonomi dan Investasi
- Advertisement -

Baca berita yang ini