Mata Indonesia, Yogyakarta – Pada Temu Nasional BEM Nusantara ke-XIV, Arya Dewi Prayetno resmi terpilih sebagai Koordinator Pusat BEM Nusantara. Penunjukan ini membawa tanggung jawab besar bagi Arya untuk mewujudkan berbagai gagasan yang telah dirancangnya, sebagai kontribusi nyata BEM Nusantara bagi kemajuan bangsa dan negara.
Strategi dan langkah untuk pengembangan pun sudah disusun. Goalnya, BEM Nusantara menjadi konsolidator utama di antara daerah-daerah, dengan mengusung kolektivitas dalam mengawal isu-isu strategis. Ia berkomitmen untuk menasionalkan isu daerah dan mendaerahkan isu nasional, guna menciptakan gerakan yang lebih masif dan progresif di tingkat nasional.
Arya dalam keterangannya menyebutkan ada lima misi besar yang akan dilakukan BEM Nusantara ke depan. Pertama Transformasi fundamental, di mana melakukan pergeseran fundamental dalam nilai-nilai, pola kerja, budaya aliansi, hingga pola pikir mahasiswa.
“Tentu digitalisasi akan menjadi salah satu elemen penting dalam pengelolaan peran BEM Nusantara, sebagai persiapan menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan dan menyongsong Indonesia Emas 2045,” sebutnya dikutip Minggu 11 Agustus 2024.
Kedua menghapus eksklusivitas. Arya mengaku akan memperkuat gerakan kerakyatan melalui pendekatan yang lebih edukatif, komunikatif, dan interaktif. Ini dilakukan untuk memasyarakatkan peran BEM Nusantara di tengah masyarakat.
Misi ketiga adalah mengembalikan marwah mahasiswa sebagai agen perubahan. Maka dari itu ia mendorong para mahasiswa untuk berperan aktif secara kontributif untuk menjadi pengontrol sosial dalam memajukan Indonesia ke depan.
Keempat gerakan kerakyatan akan diperkuat. Hal itu dilakukan melalui pendekatan yang lebih edukatif, komunikatif, dan interaktif. Ini dilakukan untuk memasyarakatkan peran BEM Nusantara di tengah masyarakat.
Kelima adalah penguatan kajian-kajian strategis akan menjadi fokus utama, dengan tujuan menciptakan gerakan yang masif dan menjadikan mahasiswa sebagai mitra kritis pemerintah, serta memperjuangkan keberpihakan kepada masyarakat.
Misi tersebut tidak lain untuk memperkuat visibilitas BEM Nusantara. Dengan demikian perlu adanya digitalisasi yang akan ia lakukan.
Sejuh ini telah direncanakan transformasi digital aliansi melalui peluncuran Website BEM Nusantara. Platform ini akan memperluas aksesibilitas publik terhadap BEM Nusantara, sekaligus menjadi sarana untuk menyerap aspirasi dan suara masyarakat.
Sebagai Koordinator Pusat, Arya mengajak seluruh mahasiswa dari lebih dari 500 kampus yang tergabung dalam BEM Nusantara untuk bersama-sama mewujudkan masa kejayaan organisasi ini. Ia berharap BEM Nusantara dapat menjadi wadah inkubasi yang melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan bangsa.
“Dengan langkah-langkah transformasi ini tentu saya siap membawa BEM Nusantara menuju era baru yang lebih inklusif, progresif, dan berdaya saing, dalam upaya mencapai Indonesia Emas 2045,” sebut dia.