BALI — Pemerintah memaparkan sejumlah capaian dari penyelenggaraan World Water Forum (WWF) Ke-10 atau Forum Air Dunia yang digelar di Bali. Tidak hanya Deklarasi Menteri sebagai wujud konkret kemenangan diplomasi Indonesia dalam isu air global, namun ada 113 daftar proyek senilai US$9,4 Miliar yang menjadi andalan dari berbagai negara.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa beberapa proyek tersebut akan sangat bermanfaat bukan hanya untuk Indonesia, tetapi juga bagi masyarakat di seluruh dunia.
“Proyek-proyeknya ada sebanyak 113 proyek senilai US$9,4 Miliar. Tentunya, berbagai proyek ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di berbagai negara. Jadi, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi untuk seluruh dunia. Terutama untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di negara-negara kepulauan,” kata Basuki Hadimuljono.
“Dalam daftar proyek tersebut, antara lain proyek percepatan penyediaan air minum bagi tiga juta rumah tangga dan proyek pengolahan air limbah domestik bagi 300.000 rumah tangga,” tambahnya.
Kemudian, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa nantinya aka nada pusat penelitian mangrove yang dikerjasamakan dengan Uni Emirat Arab.
“Itu (pusat riset mangrove) merupakan inisiatif dari Royal Highness Mohamed bin Zayed dengan Presiden RI Joko Widodo. Kantornya yang berlokasi di dekat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur pun sudah diresmikan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPR RI, Puan Maharani mengatakan bahwa WWF Ke-10 menghasilkan empat hal, antara lain akses air dan sanitasi, manajemen air yang inklusif, air sebagai kebutuhan dasar, serta diplomasi air untuk perdamaian.
“Dari pertemuan ini tentunya aka nada aksi konkret dan gotong royong antara parlemen dan Pemerintah untuk mengatasi kelangkaan air, pengelolaan, dan pendanaan terkait anggaran. Sehingga ketahanan air di Indonesia dan dunia dapat diatasi bersama,” ujar Puan Maharani.