Trump Disebut Sudah ‘Ngebet’ Ingin Bertemu Presiden Iran Hassan Rouhani

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL - Perserturan antara Amerika Serikat dan Iran masih berlangsung hingga saat ini. Ketegangan kedua negara seakan tak menunjukkan sinyal-sinyal akan mereda. Tapi, kabar terbaru, Presiden AS Donald Trump disebut sudah tak sabar ingin bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani.

Kabar ini disampaikan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyebut dirinya siap menjadi mediator dalam pertemuan kedua pemimpin tersebut untuk menyelesaikan ketegangan terkait nuklir Iran, yang selama ini diprotes oleh AS.

“Mungkin beberapa pekan ke depan kita bisa saksikan pertemuan Rouhani dan Trump,” ujar Macron dalam penutupan KTT G7 di Biarritz, Prancis, Senin 26 Agustus 2019.

Macron optimistis keduanya benar-benar akan bertemu. Apalagi, Rouhani dan Trump sama-sama akan menghadiri sidang Mejelis Umum PBB di New York, September mendatang.

Namun, Macron tetap mendukung keputusan AS terhadap Iran, bahwa Negeri Para Mullah tersebut tidak boleh memiliki senjata nuklir karena dapat mengancam stabilitas kawasan Teluk, dan terlebih internasional.

KTT G7 kali ini sempat dikejutkan dengan hadirnya Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif. Trump sempat dilaporkan marah atas kehadiran Zarif. Namun, belakangan ia mengklaim bahwa ia sudah menyetujui kedatangan Zarif.

 

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini