Shell Berkomitmen Jadi Mitra Aktif Transisi Energi Indonesia Menuju Zero-Net Emissions

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Shell berkomitmen untuk jadi mitra aktif transisi energi Indonesia dengan meluncurkan skenario Indonesia Sketch. Skenario ini berjudul ‘Transisi menuju masa depan energi yang berkesinambungan dan inklusif” yang diluncurkan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta pada 29 September 2022.

Pemaparan kali ini menjelaskan tentang peta jalan yang dapat Indonesia tempuh dalam rangka mencapai target Zero Not Emissions pada tahun 2060.

Indonesia saat ini telah menyumbang 40 persen konsumsi energi di kawasan Asia Tenggara. Hal ini mendorong Indonesia perlu mengurangi emisi karbon dengan jumlah 40 persen pada tahun 2030.

Untuk dapat mencapai transisi hingga net zero emission ini, Indonesia perlu melalui percepatan elektrifikasi. Hal ini dapat menjadi solusi untuk penggunaan rendah karbon dan meningkatkan efisiensi energi. Indonesia juga perlu mengubah sistem penggunaan lahan secara lebih optimal.

Hal ini harus berjalan dengan tetap memastikan pasokan energi yang terjangkau untuk tetap mendukung perkembangan ekonomi selama proses transisi energi.

Dalam hal energi, Shell bekerja sama baik dengan pemerintah, pelaku bisnis, maupun badan terkait lainnya untuk memahami kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan.

“Shell berkomitmen untuk menjadi mitra aktif untuk zero-net emission Indonesia melalui inovasi dan efisiensi energi transportasi di Indonesia,” kata Dr. Malika Ishwaran, Chief Economist Shell dalam acara peluncuran skenario Indonesia Sketch 2022.

Transisi energi memberikan akses dan ketersediaan energi untuk kualitas hidup yang lebih baik . Selain itu, transisi energi juga membantu warga Indonesia untuk dapat mewujudkan ekonomi rendah karbon pada tahun 2060.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini