Korban Tewas Gempa Cina Bertambah Menjadi 65 Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA,BEIJING– Korban tewas akibat gempa yang melanda provinsi Sichuan barat daya Cina naik menjadi 65 orang hari ini,6 September 2022.

Para tim penyelamat berbegas menjangkau ratusan orang yang terdampar, memulihkan utilitas, dan mengirim bantuan darurat.

Sekitar 250 orang dirawat akibat cedera dan puluhan lainnya mengalami luka parah. Tim penyelamat juga mengevakuasi 200 orang yang terdampar di zona gempa, memulihkan telekomunikasi,listrik,dan juga air.

Mereka juga mengirimkan pasokan makanan kepada penduduk yang terkena dampak gempa berkekuatan 6,8 skala Ritcher tersebut.

Gempa yang sangat kuat melanda Sichuan pada hari Senin,5 September 2022 dengan pusat gempa berada jauh di pedalaman pengunungan provinsi wilayah barat.

Gempa tersebut terasa hingga ke provinsi Shaanxi dan Guizhou yang berjarak ratusan kilometer.

Melansir dari The Reuters, Televisi pemerintah Cina melaporkan “ada lebih dari 200 orang masih terdampar di Hailuogou.”

Hailuogou merupakan tempat wisata populer yang terkenal dengan gletser,hutan hijau,dan puncak yang menjulang.

Tim penyelamat saat ini masih berupaya untuk membuka kembali jalan-jalan yang terblokir. Pemerintah setempat melaporkan setidaknya ada 243 rumah runtuh dan 13.010 bangunan rusak parah. Empat hotel dan ratusan rumah tinggal juga terkena dampaknya.

Pihak berwenang saat ini sedang mempertimbangkan untuk menerbangkan drone untuk memeriksa situasi di hulu sungai Wandong, anak sungai utama Sungai Dadu.

Gempa di Sichuan ini merupakan salah satu gempat terbesar sejak Agustus 2017. Saat itu gempa menyerang Aba di utara Luding dengan kekuatan 7,0 skala Ritcher.

Sebelumnya gempa paling dahsyat terjadi pada tahun 2008 dengan kekuatan 8,0 skala Ritcher. Gempa ini berpusat di Wenchuan dan menewaskan hampir 70.000 orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Berperan Jaga Kondusivitas Pasca Pilkada

Yogyakarta - Pelaksanaan Pilkada serentak 2024 telah usai. Namun, tantangan menjaga stabilitas nasional baru saja dimulai. Berbagai pihak menyerukan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini