PBB Resmi Gunakan Nama Turkiye Gantikan Turkey

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK – Nama Turki di dunia internasional sekarang berubah setelah PBB resmi mengubah nama negara itu menjadi Türkiye.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu telah mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal Antonio Guterres terkait perubahan nama ini.

Dilansir Al Jazeera, dalam suratnya, PBB  untuk menggunakan nama Turkiye untuk semua urusan. Perubahan nama negara ini berlaku efektif sejak penerimaan surat.

Menlu Turki Cavusoglu mengumumkan pengajuan resmi surat tersebut kepada PBB dan organisasi internasional lainnya, pada Selasa 31 Mei 2022.

”Kami telah meminta PBB dan organisasi internasional lainnya,” ujarnya.

Turki memulai proses perubahan nama resminya secara internasional menjadi Turkiye sejak Desember 2021.

Ini terjadi setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan merilis memorandum dan meminta publik untuk menggunakan Turkiye ketika menggambarkan negara itu dalam setiap bahasa. ”Turkiye menjadi  merek payung untuk negara kita di tempat-tempat nasional dan internasional,” kata Erdogan saat itu.

Erdogan juga menyarankan perusahaan untuk menggunakan label “made in Turkiye” untuk barang ekspor. Ia juga menginstruksikan lembaga negara menggunakan Turkiye dalam korespondensinya.

BBC melaporkan, sebenarnya sudah sejak lama masyarakat Turki mengenal negara mereka sebagai Turkiye. Namun nama Turkey dalam Bahasa Inggris sudah terkenal secara luas, tidak terkecuali di dalam negeri.

Media dalam negeri, TRT, mengungkap salah satu alasan perubahan nama ini yakni karena Turkey terkait dengan bahasa Inggris kalkun, jenis burung yang jadi santapan tradisional saat Natal, Tahun Baru, atau Thanksgiving.

Dalam kamus Bahasa Inggris Cambridge, Turkey juga memiliki salah satu arti sebagai ”Sesuatu yang gagal dengan buruk” atau ”orang yang bodoh atau konyol.”

Sebagai bagian dari re-branding, “Made in Turkiye” akan tampil pada semua produk ekspor. Dan pada Januari 2022 lalu kampanye pariwisata sudah menggunakan slogan “Hello Turkiye”.

Ini sebenarnya bukan hal yang baru bagi suatu negara mengubah nama resminya.  Pada 2020 lalu, Belanda berhenti menggunakan ‘Holland’ dalam langkah rebranding. Makedonia berganti nama menjadi Makedonia Utara (North Macedonia) karena perselisihan politik dengan Yunani.

Lalu negara Swaziland menjadi e-Swatini pada tahun 2018.

Jauh ke belakang, sebutan Iran sebenarnya adalah Persia, Siam sekarang Thailand, dan Rhodesia menjadi Zimbabwe.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Tegaskan Tidak Ada Tempat untuk Judi Online di Indonesia

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk memberantas judi online di tanah air. Pihak Istana melalui Menteri Sekretaris...
- Advertisement -

Baca berita yang ini