MATA INDONESIA, UVALDE – Salvador Ramos, remaja yang membunuh 19 siswa dan dua guru di SD Robb, Uvalde, Texas, bebas masuk ke dalam sekolah tanpa halangan dari pihak keamanan.
Texas Ranger, Victor Escalon mengatakan, tidak ada penjaga bersenjata yang menghentikan penyerang remaja itu dan tidak jelas apakah pintu sekolah terkunci.
Menurut laporan saksi, polisi ragu-ragu untuk menghadapi si pembunuh di dalam Sekolah Dasar Robb, Uvalde. Escalon menyebut, laporan awal menyebutkan bahwa Ramos menembak seorang penjaga adalah tidak benar.
Dia mengatakan petugas memasuki sekolah empat menit setelah pria bersenjata itu masuk sekitar pukul 11.40.
“Mereka [tidak] segera masuk karena si pelaku menembak ke arah mereka,” kata Escalon.
Sekitar satu jam kemudian, Ramos tewas dalam baku tembak dengan tim taktis Patroli Perbatas Amerika Serikat. Sebuah video beredar menunjukkan, bahwa anggota keluarga yang berada di luar sekolah meminta polisi segera masuk ke dalam gedung.
Seorang ayah yang putrinya meninggal dalam serangan itu mengaku sempat mempertimbangkan masuk ke dalam sekolah karena frustrasi polisi dinilai lamban bertindak.
Seorang ibu bernama Angeli Rose Gomez mengatakan, dia sempat diborgol karena dituduh menghalangi penyelidikan polisi. Aksi itu terjadi setelah sang ibu bersama orang tua lainnya meminta agar petugas segera menyerbu masuk ke dalam sekolah.
“Polisi tidak melakukan apa-apa. Mereka [polisi] hanya berdiri di luar pagar. Mereka tidak masuk ke sana atau lari ke mana pun,” ungkapnya.