MATA INDONESIA, JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini memiliki komitmen untuk memasuki era nol emisi pada tahun 2060 mendatang, yang akan mulai dilakukan secara bertahap. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengajak para investor untuk datang ke Indonesia dan berinvestasi.
“Saya undang teman-teman yang melakukan investasi ini. Seluruh perizinannya kami urus dengan perhitungan yang win-win. Tidak boleh ada standar ganda menurut saya. Ketika ada satu upaya strategis standar ganda, di sini ada kegagalan kita semua. Dan harus fair, harus terbuka,” katanya, Jakarta, Selasa 24 Mei 2020.
Namun demikian, Bahlil meminta keadilan dan keterbukaan soal perhitungan nilai karbon guna mempercepat transisi ke ekonomi tanpa emisi yang ramah lingkungan. Hal itu disampaikan dalam World Economic Forum (WEF) 2022 bertajuk “Unlocking Carbon Markets” di Davos, Swiss.
Saat ini, regulasi global terkait investasi di pasar karbon belum cukup adil. Harga karbon yang bersumber dari negara maju jauh lebih baik dibandingkan dari negara berkembang, bahkan termasuk negara-negara yang memiliki sumber daya alam untuk menghasilkan karbon.
“Saya punya satu kekhawatiran, moderator. Ketika ini tidak mampu kita mediasi dan mitigasi secara baik, maka saya tidak menjamin rakyat sekitar hutan akan memelihara hutan. Dan negara berkembang belum punya cukup kapital untuk melakukan investasi hal ini,” jelasnya.
Bahlil mengatakan, seluruh negara di dunia harus melakukan kolaborasi yang baik. “Karena ini kita butuh kolaborasi yang baik. Kita ingin melahirkan produk yang hijau, tetapi kita juga ingin suatu kolaborasi yang saling menguntungkan dalam rangka investasi,” katanya.