MATA INDONESIA, BOGOR– Jelang Hari Raya Idul Fitri Toko baju dan pusat perbelanjaan banyak dipadati oleh pengunjung yang ingin membeli kebutuhan.
Namun, tidak hanya pusat perbelanjaan, serbuan masyarakat juga menyasar penjahit.
Masyarakat biasanya pergi ke penjahit untuk merombak pakaian yang sudah dibeli. Biasanya baju yang di beli tidak sesuai sehingga harus melalui proses pemotongan atau perombakan di penjahit.
Sebelumnya penjahit hanya menerima orderan jahit baju seragam, border nama, dan potong celana tetapi karena permintaan yang semakin tinggi di bulan Ramadan menjelang lebaran mereka membuka jasa potong baju gamis, mengecilkan lingkar pinggang baju, memotong celana panjang, dan membuat baju seragam untuk keluarga.
Meningkatnya jumlah orderan mejelang labaran ini dirasakan oleh Pemilik Toko Ade Tailor di Pasar Sukasari Bogor, Ade mengatakan tahun ini orderan menjahit lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
Biasanya Ade dan tim hanya menjahit 10-15 baju seharinya namun sekarang bisa mencapai lebih dari 30 baju mulai dari jahit, potong dan mengecilkan.
”Kalau di hari biasa sepuluh paling juga paling banyak lima belas tapi gak nentu sih gimana pelanggan aja, sekarang bisa dua kali lipat kalo dihitung-hitung lebih malah ahamdulilah,” kata Ade.
Selain Ade Trailor beberapa tukang jahit di Pasar Sukasari terpantau ramai dengan aktivitas menjahit dan ada beberapa pelanggan yang menunggu orderan selesai.
Proses menjahit bisa ditunggu jika pesanan bisa diselesaikan dengan waktu yang singkat namun untuk pembuatan baju seragam untuk keluarga membutuhkan proses berhari-hari dan dengan biaya yang berbeda.
Untuk potong celana atau gamis seharga 10-15 ribu untuk satu bajunya sedangkan untuk pemasangan sleting 10ribu dan untuk mengecilkan baju 15ribu dan untuk tingkat kerumitan baju harganya akan jauh lebih mahal.