MATA INDONESIA, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mengungkapkan bahwa Ukraina telah memiliki rencana jika Presiden Volodymyr Zelensky mati dalam konflik dengan Rusia.
Sebagaimana diketahui, Presiden Zelenskyy berada di garis depan pertahanan Ukraina melawan Rusia. Sejak perang pecah, ada laporan yang menyebutkan bahwa Presiden Zelenskyy menghadapi setidaknya tiga kali upaya pembunuhan.
Pada pekan lalu, seorang kepala keamanan dan pertahanan Ukraina mengatakan bahwa pasukan Ukraina berhasil menggagalkan rencana pembunuhan terhadap Presiden Zelenskyy berkat bocoran dari anggota dinas keamanan Rusia.
“Ukraina memiliki rencana yang tidak akan saya bicarakan atau perinci untuk memastikan bahwa ada apa yang kita sebut kelangsungan pemerintahan dengan satu atau lain cara. Dan biarkan saya berhenti di situ,” kata Blinken pada program “Face the Nation” di CBS News.
Blinken tidak merinci rencana Ukraina dalam hal kematian Zelenskyy. Namun, ia mengatakan bahwa dunia perlu bersiap untuk konflik ini berlangsung untuk beberapa waktu, meskipun ada sanksi terhadap Rusia dari negara-negara Barat.
Sejak serangan awal, Rusia telah mengklaim kota besar Kherson serta pembangkit listrik tenaga nuklir di Zaporizhzhia. Pejabat Ukraina dan kelompok hak asasi manusia menuduh Rusia melakukan kejahatan perang dan menuduh pasukan Putin membombardir penduduk sipil.
“Kami terus melihat Presiden Putin menggandakan dan menggali agresi terhadap Ukraina ini. Itu terus berlanjut. Saya pikir kami harus bersiap, sayangnya, secara tragis, untuk ini berlangsung selama beberapa waktu,” tuntas Blinken.