MATA INDONESIA, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan dalam konferensi pers bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin kemungkinan akan menyerang Ukraina.
“Secara militer, mereka memiliki keunggulan luar biasa dalam kaitannya dengan Ukraina. Tapi mereka akan segera membayar harga yang mahal, jangka menengah dan jangka panjang jika mereka melakukannya,” kata Biden.
Invasi semacam itu akan ditanggapi dengan tanggapan cepat, keras, dan bersatu dari AS dan sekutu, kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah konferensi pers.
Presiden memberikan pernyataan ini setelah Menteri Luar Negeri Antony Blinken bertemu dengan para pemimpin Ukraina untuk meyakinkan mereka bahwa AS dan sekutu Eropa-nya akan mendukung Kiev karena bergulat dengan ancaman invasi Rusia.
AS sedang memasang jarum halus. Sambil menawarkan jalur diplomatik kepada para pemimpin Rusia. Pejabat pemerintahan Biden bahkan menyarankan AS akan mendukung pemberontakan di Ukraina jika Rusia menyerang negara itu, menurut sebuah laporan New York Times.
Sementara itu, Senator AS, Roger Wicker mendesak Presiden Biden untuk membuat hidung pemimpin Rusia berdarah dan mendukung penuh Ukraina, termasuk melalui penjualan senjata dan sanksi proaktif terhadap Moskow.
Wicker – yang turut dalam perjalanan ke Ukraina untuk bertemu dengan para pejabat Kiev, termasuk Presiden Volodymyr Zelenskyy, menambahkan bahwa militerisme Rusia mungkin tidak berhenti di Ukraina.
“Biarkan saya mengatakan ini tentang Vladimir Putin: orang-orang Rusia dipimpin oleh seseorang yang bernostalgia tentang periode Tsar Rusia,” kata Wicker, melansir Wicker.Senate.Gov.
“Presiden Reagan dengan tepat menyebut Uni Soviet sebagai ‘kekaisaran jahat’. Vladimir Putin bernostalgia dengan kerajaan jahat ini dan itulah sebabnya dia melakukan apa yang telah dia lakukan,” tuturnya.
Wicker membeberkan bahwa Putin meracuni lawan politik, bahkan membunuh mantan anggota pemerintahan yang menentangnya di depan umum. Putin telah menginvasi Georgia dan menginvasi Ukraina, kata Wicker.
“Dan sampai sekarang, tidak ada yang membuat Vladimir Putin berdarah untuk semua ini. Saya pikir aliansi – teman-teman kita di NATO dan mayoritas bipartisan, siap membantu Ukraina dalam memastikan bahwa jika itu terjadi kali ini, Vladimir Putin akan mendapatkan hidung berdarah,” tuturnya.
Wicker menggambarkan Ukraina sebagai negara berpenduduk 40 juta orang yang tidak memiliki kebebasan di bawah jempol Rusia Soviet.
“Mereka (warga Ukraina) akan bertarung. Kita perlu menjadi bagian integral dari melakukan lebih dari yang telah diumumkan,” katanya.
“Dan kita perlu memastikan bahwa jika Vladimir Putin mengambil langkah ini dan membuat kesalahan ini untuk warga negaranya, dan kesalahan ini terhadap tetangganya, itu akan menjadi kesalahan yang akan lama disesali dan diingatnya,” tuntasnya.