Batman Series, Menonton Kelucuan Dinamic Duo di Tahun 60 an

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Terbayang kan jika Batman dan Robin beraksi di tahun 60 an. Seorang pria berlarian bersama temannya. Warna warni, cerah. Kostum Batman pun berwarna biru muda. Sedangkan Robin menggunakan baju warna merah.

Tak ada kesan seram. Sehingga anak-anak di zaman itu menyukai tayangan Batman sebagai serial televisi di tahun 60 an. 

Pemeran Batman pun terlihat santun. Tidak sesadis Christian Bale, sedingin Michael Keaton, seganteng Van Kilmer dan George Clooney atau sebijak Ben Affleck. Pemeran Batman di tahun 60 an adalah Adam West.

Anak petani dari Walla Walla, Washington ini dianggap yang paling pas. Ia tinggi, berbadan tegap, rupawan, dan yang paling penting tetap bermuka datar meski sedang berdialog jenaka. Serial Batman di tahun 60 an ini versinya lebih ringan dan berwarna.

Selain Adam West, ia ditemani Burt Ward yang memerankan Dick Grayson atau Robin. Keduanya menjadi superhero yang melawan kejahatan di Kota Gotham, yang kerap kali mendapat julukan “Dynamic Duo”.

Di serial televisi tahun 1966, Batman terkesan sebagai pria aneh berkostum bodoh dengan kelakuan yang tak kalah konyol. Ya, jika diamati serial televisi tersebut memang cenderung menampilkan sisi humor, berbeda dengan film superhero pada umumnya yang serius. Serial ini memiliki suasana yang penuh warna, dengan dialog-dialog “cheesy” yang terlontar dari mulut para karakternya.

Alur ceritanya sangat konyol dan tak masuk akal. Urutan adegannya juga terlihat bohongan dan selalu diiringi dengan musik yang ceria. Benar-benar seperti parodi, tak seperti kisah superhero sungguhan.

Secara keseluruhan, semua karakter menampilkan kekonyolannya masing-masing. Seperti Robin, yang seringkali menyempilkan kata “holy” saat berdialog. Meski konyol, dialog khas Robin ini menjadi sesuatu yang ikonik hingga saat ini.

Keempat penjahat villain juga tak kalah konyol. Joker dengan penampilan badut, sama sekali tak memberikan kesan menyeramkan. Begitu pula dengan The Riddler yang seringkali memecahkan masalah dengan ide-ide konyol.

Serial Batman di tahun 60 an
Serial Batman di tahun 60 an

Adegan paling kocak dari serial ini, setiap kali Batman atau Robin melancarkan pukulan, selalu ada efek suara yang muncul di layar, seperti “KAPOW!”, “BAM!”, “ZONK!”, atau “BANG!”. Total dari efek suara untuk adegan perkelahian Batman atau istilahnya onomatopoiea adalah 85. Ada pula adegan jenaka ketika Batman berlarian sangat lama karena kesulitan membuang bom raksasa.

Serial ini adalah serial superhero yang sangat menghibur. Bahkan beberapa penontonnya pun mengaku merasa terhibur dan memberikan poin plus untuk serial televisi ini.

Jika para penonton bisa sedikit melupakan karakter Batman yang keren, realistis, namun kelam yang selama ini mereka kenal, maka mereka dapat memahami kelebihan saat menonton lagi serial ini.

Tambahan poin plusnya, tayangannya yang ringan membuat serial superhero ini aman bagi anak-anak. Karena jauh dari adegan-adegan negatif dan kasar.

Reporter: Intan Nadhira Safitri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Pastikan Keberlanjutan Pembangunan IKN guna Pemerataan Ekonomi yang Inklusif

Oleh: Mirza Ghulam Fanany*) Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya untuk memastikan keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai bagian dari...
- Advertisement -

Baca berita yang ini