Tingkatkan Mitigasi Bencana, LIPI Siapkan Peta Rendaman Tsunami

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Langkah pemerinah untuk menghadapi bencana Tsunami terus ditingkatkan. Kali ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sedang menyiapkan peta rendaman Tsunami.

Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Eko Yulianto mengatakan dirinya bersama tim peneliti di Pusat Penelitian Geoteknologi tengah menyiapkan peta tersebut dalam skala detail 1:10.000. Skala peta ini lebih detail dibandingkan peta-peta rendaman tsunami lainnya.

Saat ini kata dia, peta topografi yang paling detail di Indonesia skalanya baru 1:25.000 dan itu pun hanya melingkupi wilayah Jawa. Di luar wilayah Jawa, skalanya lebih tidak detail.

Peta disebut Eko akan menjadi acuan dasar untuk perencanaan tata ruang wilayah pesisir. Ia mengatakan dari peta bisa terlihat terlihat dasar ancaman tsunami. Dari peta tersebut akan bisa dipetakan data dasar ancaman tsunami seperti daerah yang tergenang sehingga bisa dihitung risiko dan direncanakan upaya pengurangan risikonya.

Peta ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2020 mendatang dengan tahap awal di 12 daerah yang memiliki kerentanan tinggi seperti Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Kebumen, Yogyakarta, dan Pacitan.

Eko mengatakan peta ini akan diserahkan ke Pemerintah Daerah untuk dijadikan basis perhitungan kajian risiko bencana. Untuk itu ia berharap ketika peta rampung, upaya pengurangan risiko bencana bisa dilakukan lebih efektif dan efisien.

“Ketika tsunami terjadi peta bisa jadi acuan untuk tentukan, berapa potensi manusia yang meninggal, terluka, berapa kerugiannya, di mana saja lokasinya,” katanya.

Ia mengatakan tentu keberadaan peta harus diiringi dengan penerapan kebijakan sesuai dengan rancangan ruang dan tata wilayah. Ia mengatakan kanal komunikasi terkait implementasi kebijakan berdasarkan aturan belum dibangun dengan benar. Nantinya, hasil penelitian bisa disalurkan apakah kepada legislatif untuk membuat UU atau eksekutif mengambil keputusan.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini