Kemenag: Indonesia Negara Religius, Mustahil Hapus Pelajaran Agama

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) mengaku heran dengan kampanye hitam dan penyebaran berita bohong alias hoax yang dilakukan pendukung calon presiden Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin pun memastikan bahwa pelajaran agama tidak bakal dihapus di mata pelajaran sekolah di Indonesia.

Kamaruddin menambahkan mustahil jika pelajaran agama dihapus, karena Indonesia negara religius. Bahkan, lanjut dia, di negara sekuler sekalipun seperti Inggris dan sejumlah negara Eropa Barat, pelajaran agama wajib di sekolah, baik di sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah (public schools).

“Apalagi di Indonesia, negara bangsa yang dikenal sangat religius, mustahil pelajaran agama dianggap tidak penting, dan akan dihilangkan,” kata Kamaruddin di Jakarta, Rabu 6 Maret 2019.

Kemenag membantah jika pemerintah disebut juga akan menghapus pesantren. Dalam empat tahun terakhir, pihaknya justru berupaya meningkatkan akses serta mutu pendidikan agama dan keagamaan.

Contoh program afirmatif seperti Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC), yang merupakan madrasah unggulan yang terus dikembangkan hingga jumlahnya makin banyak dan tersebar di berbagai provinsi.

“Pesantren salafiyah dan ma’had aly(perguruan tinggi di pesantren) juga kita rekognisi dalam bentuk penyetaraan atau muadalah. Pemerintah juga siapkan RUU Pesantren untuk memberikan afirmasi dan rekognisi bahkan fasilitasi pada tradisi dan kekhasan keilmuan di pesantren,” kata Kamaruddin.

Selain itu, pemerintah juga mendukung pembangunan sarana prasarana pendidikan tinggi keagamaan Islam Negeri (PTKIN). “Sebanyak 58 PTKIN bahwa telah memiliki gedung perkuliahan baru,” ujarnya.

Ia menegaskan penguatan pendidikan agama dan keagamaan sudah banyak dilakukan Kemenag. Bentuk dukungan penguatan itu juga dilakukan pada aspek pengembangan SDM dengan memberikan beasiswa, kurikulum, maupun penguatan proses belajar-mengajar.
“Saya justru optimis, pendidikan agama ke depan di Indonesia akan semakin kuat dan berkualitas,” ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, video aksi emak-emak mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga door to door di Makassar jadi viral. Ibu-ibu yang tampak memakai baju PKS itu menyebut pelajaran agama dan pesantren akan dihapuskan bila Jokowi kembali terpilih.

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini