PSSI Rilis Skuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2020, Netizen Nggak Puas

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – PSSI merilis 30 pemain timnas Indonesia yang akan tampil di Piala AFF 2020 di Singapura. Tapi, netizen mengaku kurang puas dengan pilihan pemain Shin Tae-yong itu.

Timnas Indonesia sudah bertolak ke Singapura, Rabu 1 Desember 2021 dari Turki setelah melakoni pemusatan latihan dan uji coba. Piala AFF 2020 digelar mulai 5 Desember hingga 1 Januari 2022.

Ada 30 pemain yang dipanggil Shin Tae-yong untuk tampil di Piala AFF 2020 termasuk mereka yang main di luar negeri, seperti Egy Maulana Vikri (FK Senica/Slovakia), Elkan William Tio Baggott (Ipswich Town/Inggris), Asnawi Mangkualam (Ansan Greeners/Korsel), Syahrian Abimanyu (Johor Darul Ta’zim/Malaysia), Ryuji Utomo (Penang FC/Malaysia), dan Witan Sulaeman (Lechia Gdansk/Polandia).

“Ini kombinasi pemain yang bagus. Rata-rata usia skuad ini masih muda. Masa depan tim ini saya yakin akan cerah. Saya sebagai Ketua Umum PSSI pasti akan mendukung mereka habis-habisan. Saya dan beberapa Exco PSSI juga akan berangkat ke Singapura untuk mendukung mereka. Insya Allah mereka bisa menjadi juara,” kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.

Tapi, ada banyak yang tak puas dengan pilihan pemain Shin Tae-yong, terutama untuk lini depan. Mereka menyayangkan karena tak ada nama Ilija Spasojevic yang sedang tampil bagus di Liga 1 dengan mengemas 12 gol.

Spasojevic kalah bersaing dengan Kushedya Hari Yudo, Dedik Setiawan, Hanis Saghara, dan Ezra Walian. Kombinasi empat pemain ini jika digabungkan baru mengemas enam gol. Hanya setengah dari gol Spasojevic di Liga 1.

“Daripada yudo mending spaso,” tulis akun @rik7hay.

“Ada apa dengan STY? Spaso lagi gacor tidak dipanggil,” tulis akun @azharfuadi20.

“Spaso lagi on fire gak dipanggil, semoga keputusan STY bener,” tulis akun @yosefdivo.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini