Menpora Berharap Piala Thomas Betah Lama-lama di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, NUSA DUA – Menpora Zainudin Amali bangga Indonesia bisa memenangkan Piala Thomas di Denmark. Dia berharap, piala tersebut betah lama-lama di Tanah Air.

Indonesia menunggu 19 tahun untuk memenangkan lagi Piala Thomas. Di final, Marcus Fernaldi Gideon dkk,. mengalahkan mengalahkan Cina dengan skor 3-0.

“Setelah menunggu 19 tahun, Indonesia akhirnya bisa kembali merebut Piala Thomas di Denmark. Ini tentu prestasi yang membanggakan dan layak disyukuri bersama,” kata Menpora.

Menurut Menpora Amali, sebagai negara kuat di panggung bulutangkis dunia, Indonesia layak bisa kembali berjaya. Apalagi Indonesia merupakan negara paling banyak menjuarai Piala Thomas.

“Sejauh ini, kita sudah merebut Piala Thomas sampai 14 kali. Indonesia menjadi negara peraih Piala Thomas terbanyak. Ini menunjukkan Indonesia sebagai pemegang supremasi bulutangkis beregu putra dunia,” ujarnya.

Menpora Amali begitu berharap agar prestasi merebut Piala Thomas ini bisa terus dipertahankan. “Semoga Piala Thomas ini bisa betah dan bertahan lama di Indonesia,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini