Tahun Depan, Pertumbuhan Ekonomi RI Diangka 4,7 Persen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi pada 2022 berkisar pada angka 4,7 persen. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede.

“Untuk 2021 kami masih mengharapkan sekitar 3,6 persen. Tapi tahun depan kami mengharapkan di sekitar 4,7 persen,” kata Josua saat Webinar Economic Outlook di Jakarta.

Pertumbuhan di 2022 tersebut, lanjutnya, tergantung dari bagaimana pemerintah bisa mempercepat implementasi dari UU Cipta Kerja. Jika pemerintah bisa mendatangkan investasi lebih cepat, maka menurutnya pertumbuhan ekonomi pada 2021 bisa mencapai lima persen.

Kemudian untuk inflasi pada 2022, Josua memperkirakan berada pada angka 2,5-2,8 persen dan BI 7 Days Repo Rate berkisar pada 3.75.

Dengan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi, Bank Indonesia berpotensi mempertimbangkan kenaikan suku bunga akhir tahun depan dengan 25 basis poin. Namun, BI dapat memutuskan untuk mempertahankan policy rate ketika inflasi terkendali dan rupiah juga terkendali,

Sedangkan untuk nilai tukar rupiah pada 2022, lanjutnya, akan sedikit melemah dibandingkan tahun 2021 karena proses tapering dan tarif pajak yang tinggi.

Tahun depan ia berharap, seluruh industri akan mulai pulih secara bertahap yang sejalan dengan perbaikan ekonomi domestik, penurunan jumlah kasus covid-19 di banyak negara serta relaksasi dari pembatasan mobilitas masyarakat.

Sehingga, akan berdampak pada meningkatnya permintaan terhadap produk industrial. Kendati demikian, masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi industri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini