Kuartal III 2021, Ekspor Perikanan Tumbuh 4,55 Persen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan tumbuh 4,55 persen pada kuartal ketiga tahun 2021 secara tahunan (year on year/yoy). Dari sisi ekspor, sektor perikanan menunjukkan kenaikan yang cukup siginifikan sepanjang tahun ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan PDB perikanan sebesar 4,55 persen. Hal ini karena peningkatan produksi di beberapa sentra budidaya perikanan dan peningkatan produksi perikanan tangkap.

“Tentunya hasil ini memacu kami untuk terus meningkatkan produktivitas di berbagai subsektor. Baik perikanan tangkap, budidaya budidaya, hingga pengolahan,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggonom, Sabtu 6 November 2021.

Mengenai kinerja ekspor produk perikanan, Trenggono menjelaskan, secara kumulatif pada periode Januari hingga September 2021 terjadi kenaikan yang cukup signifikan mencapai 7,7 persen. Nilainya 4 miliar dollar AS.

“Nilai ekspor produk perikanan untuk September 2021 saja, mencapai 524 juta dollar AS atau naik 4 persen. Dan ini meningkat 10,3 persen terhadap nilai ekspor bulan September tahun sebelumnya,” katanya.

Komoditas ekspor utamanya meliputi udang sebesar 1,6 miliar dollar AS. Setelah itu tuna cakalang tongkol 518 juta dollar AS. Rajungan kepiting 447 juta dollar AS, cumi sotong gurita 401 juta dollar AS, rumput laut 236 juta dollar AS, layur 59 juta dollar AS, dan tilapia sebesar 46 juta dollar AS.

Sedangkan negara tujuan utama ekspor produk perikanan adalah Amerika Serikat (AS) sebesar 1,8 miliar dollar AS. Kemudian disusul Tiongkok, Jepang, serta negara-negara ASEAN dan Uni Eropa.

Trenggono menambahkan, untuk menggenjot produktivitas ekspor produk perikanan khususnya udang, KKP telah menyusun sejumlah langkah strategis. Di antaranya akan merevitalisasi 14.000 hektare tambak tradisional yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.

Revitalisasi ini untuk meningkatkan produktivitas tambak tradisional dari yang tadinya 0,6 ton/hektare menjadi 2 ton. Di samping itu, revitalisasi dilakukan agar kegiatan budidaya berjalan ramah lingkungan.

“Kami juga akan membangun tambak modern yang akan menerapkan sistem manajemen terintegrasi untuk menjaga kualitas air, benih, dan pakan,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini