MATA INDONESIA, AMSTERDAM – Cinta adalah cinta dan tidak ada batasan untuk cinta. Seperti kisah cinta Putri Mahkota Catharina Amalia yang menjalin asmara dengan sesame jenis.
Belanda memang melegalkan pernikahan sesama jenis sejak 2001, namun apakah hal itu juga berlaku untuk seorang putri mahkota? Mengingat seorang putri mahkota harus ada memiliki pewaris takhta di Kerajaan Belanda di kemudian hari.
Menanggapi polemik cinta sang putri mahkota, Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte menegaskan bahwa Putri Amalia diizinkan menikahi kekasih sesama jenisnya dan tetap dapat menjadi ratu di Negeri Kincir Angin.
“Pemerintah percaya bahwa ahli waris juga bisa menikahi orang berjenis kelamin yang sama,” tulis PM Rutte dalam suratnya kepada parlemen, melansir Reuters.
“Kabinet karena itu tidak melihat bahwa pewaris takhta atau Raja harus turun takhta jika dia ingin menikahi pasangan berjenis kelamin sama,” sambungnya.
PM Rutte mengatakan bahwa satu masalah masih belum terselesaikan, yakni bagaimana pernikahan gay akan mempengaruhi suksesi anak-anak pasangan kerajaan nanti. Dan tidak masuk akal untuk mencoba memutuskan itu sekarang, katanya.
“Itu sangat tergantung pada fakta dan keadaan kasus tertentu, seperti yang Anda lihat dengan melihat kembali bagaimana hukum keluarga dapat berubah dari waktu ke waktu,” tulisnya.
Tidak seperti pernikahan biasa, pernikahan kerajaan membutuhkan persetujuan parlemen. Anggota keluarga kerajaan Belanda terkadang menyerahkan gelar kebangsawanan mereka demi menikahi sosok yang mereka cintai.
Masa depan Putri Catharina-Amalia yang merupakan anak tertua dari Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima menjadi sorotan belakangan ini, menyusul adanya buku yang mengangkat isu mengenai apa yang akan terjadi jika ia memilih untuk menikahi pasangan sesama jenisnya.
Sang putri yang masih berusia 17 tahun itu, belum memberikan komentar apa pun terkait masalah ini. Dan tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan pribadinya.