MATA INDONESIA, JAKARTA – Muncul lagi partai baru menjelang Pemilu 2024. Nama partainya Partai Buruh. Said Iqbal, pimpinan partai ini mengklaim bahwa jumlah konstituennya di seluruh Indonesia lebih dari 10 juta orang.
”’Basis anggota kami, termasuk keluarga, termasuk pemilih, lebih dari 10 juta orang, beda dengan Partai Buruh yang lama, beda dengan parpol baru tidak berdasarkan basis partai yang jelas, kami hadir berdasarkan basis konstituen yang jelas,” ujar Iqbal dalam konferensi pers Kongres Partai Buruh secara virtual, Selasa 5 Oktober 2021.
Deklarasi Partai Buruh berlangsung bersamaan dengan kongresnya di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kongres memilih Said Iqbal sebagai Ketua Umum atau Presiden periode 2021-2026 dan Ferri Nurzali sebagai Sekretaris Jenderal.
Basis anggota Partai Buruh terdiri dari sejumlah basis kelas pekerja, di antaranya kelas-kelas petani, kelas buruh, kelas nelayan, kelas supir, hingga kelas guru. Selain itu, Iqbal merinci bagaimana basis konstituen yang berasal dari 11 organisasi kerakyatan yang di dalamnya ada 4 konfederasi buruh terbesar.
”Pertama KSPSI pimpinan Andi Gani Nina Wea. Kemudian KSPI yang saya pimpin sendiri. Kemudian KSBSI pimpinan Yohanes Darta Pakpahan. Keempat KPBI pimpinan Ilhamsyah,” katanya.
Iqbal mengatakan empat konfederasi itu memiliki federasi di bawahnya yang tersebar.
”KSPI ada 2,2 juta orang, KSPSI Andi Gani jauh lebih besar hampir 3 juta buruh. Kemudian di KSBSI jumlahnya kurang lebih 200 ribuan orang, di KPBI jumlahnya lebih dari 50 ribu mendekati 100 ribu, SPI menyebar di 25 provinsi aliansi-aliansi tani,” katanya.
Iqbal menambahkan Partai Buruh memiliki target dalam 1-2 bulan ke depan, yakni menggandeng semua buruh di 34 provinsi. Selain itu, Partai Buruh juga segera melengkapi administrasi verifikasi KPU agar bisa ikut Pemilu 2024.
Terkait sumber pendanaan partai, Iqbal mengatakan pendanaan Partai Buruh diperoleh dari iuran para kader sebesar Rp 50 ribu perorangnya.
Iqbal menjelaskan, dari 10 juta tersebut diambil 1 persennya untuk dimintai iuran sebagai pendanaan partai. ”1 persen itu 100 ribu kader militan. 100 ribu kader militan kami akan minta iuran untuk bayar secara sukarela dan itu sudah pernyataan siap 100 ribu anggota kader buruh, tani, nelayan termasuk guru honorer,” ujarnya.