MATA INDONESIA, JAKARTA-Sektor minyak dan gas bumi (migas) memiliki peranan penting dalam program transisi energi di Indonesia. Hal itu dikatakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Menurutnya, kebijakan energi dunia saat ini adalah menuju energi bersih dan terbarukan, yang secara bertahap akan menggantikan energi fosil.
“Untuk itu diperlukan upaya proses peralihan yang terukur dan dalam masa transisi ini, peran migas masih strategis,” katanya di Jakarta.
Saat ini, kata dia, pemerintah sedang menyelesaikan penyusunan Grand Strategi Energi Nasional dengan menempatkan dua agenda penting yakni peningkatan produksi migas dan penurunan emisi karbon yang harus bisa berjalan bersama.
Industri hulu migas masih menjadi penggerak perekonomian nasional dan mendorong munculnya aktivitas perekonomian lainnya.
Hingga Juli 2021 sektor migas terbukti sebagai salah satu industri yang tahan banting meski dalam situasi pandemi dengan menyumbang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 47,58 triliun.
Untuk itu dirinya menekankan kepada semua Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas untuk meningkatkan eksplorasi blok migas demi mencapai target produksi minyak sebesar 1 juta BOPD dan gas sebesar 12 BSCFD pada 2030.
Pemerintah menata regulasi agar bisa membantu perbaikan tata kelola hulu migas dengan harapan bisa memikat banyak investor masuk ke Indonesia.
“Dengan telah menerbitkan UU Cipta Kerja dan membentuk Kementerian Investasi, pemerintahan berupaya untuk dapat meningkatkan daya tarik investasi Indonesia sehingga diharapkan foreign direct investment dapat lebih banyak lagi masuk ke Indonesia,” katanya.