Pelonggaran PPKM Jaga Perekonomian Kuartal III-2021

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Langkah pemerintah menurunkan level Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah tepat untuk menjaga perekonomian kuartal III-2021 agar tidak turun terlalu dalam.

“Pemerintah melakukan pelonggaran PPKM sesuai dengan kondisi dari pandeminya sendiri,” kata Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah.

Dengan pelonggaran ini, aktivitas perekonomian di sejumlah daerah sudah bisa kembali berjalan. Hal ini menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 secara nasional.

“Kalau seandainya ada yang sangat ketat, mengalami kontraksi, masih bisa ditumbuhkan dengan daerah-daerah yang masih cukup terbuka,” katanya.

Ia mencontohkan DKI Jakarta yang meskipun PPKM masih pada level 4, sudah melakukan pelonggaran di sejumlah sektor, misalnya dengan mengizinkan masyarakat mengunjungi pusat belanja atau mall.

“Saya kira itu yang bisa dilakukan agar perekonomian tetap gerak. Jadi daerah yang kondisinya memungkinkan untuk diberi ruang gerak, itu diberi ruang gerak untuk menahan perekonomian kita agar tidak terlalu terpuruk,” katanya.

Selain melonggarkan PPKM, Piter menilai pemerintah juga perlu melanjutkan penyaluran stimulus perekonomian. Namun, ia menilai pemerintah tidak perlu sampai menambah anggaran bantuan sosial (bansos).

“Bansos itu hanya memberikan bantuan untuk orang yang tadinya terdampak pandemi, misalnya kehilangan pekerjaan dikasih bantuan. Hanya utk bantu mereka di kehidupan level layak, misalnya tetap bisa makan tiga kali sehari,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini